Pasca FOMC Emas Tetap Turun, Data Stok Bantu Minyak Naik


shadow

Financeroll – Harga emas kembali menurun meskipun Federal Reserve AS samar-samar mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga tidak akan dinaikkan pada bulan Juni. Pada  divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas untuk pengiriman Juni turun 0,40% menjadi $1.205,10 per troy ounce. Semalam, emas berjangka turun tipis menjelang pernyataan Federal Reserve. Data PDB Amerika Serikat yang lebih buruk dan telah menyebabkan dolar turun tajam dan sempat membawa harga emas ke $1.213,00 akhirnya juga tidak berpengaruh banyak bagi harga emas.

PDB AS untuk kuartal pertama tumbuh 0,2%, jauh di bawah ekspektasi untuk pertumbuhan 1%. Angka-angka tersebut sejalan dengan perkiraan oleh Federal Reserve dari Atlanta, yang memprediksi pertumbuhan PDB sebesar 0,2%. Revisi PDB untuk kuartal keempat tahun lalu tetap tidak berubah pada 2,2%. Ekspor terus menjadi hambatan terbesar pada ekonomi Amerika Serikat, dampak dari dolar yang lebih kuat dan diperparah dengan insiden mogok kerja di pelabuhan West Coast. Ekspor barang dan jasa menurun 7,2 persen pada kuartal pertama, dibandingkan dengan kenaikan 4,5 persen di kuartal keempat 2014.

Sementara itu di New York Mercantile Exchange, minyak mentah WTI untuk pengiriman Juni melonjak 3,31% menjadi $59 per barel di perdagangan sore waktu New York, sebelum menurun tipis setelah pernyataan Federal Reserve. WTI akhirnya ditutup di $58,55, naik $1,49 atau 2,61%. Di Intercontinental Exchange (ICE), minyak mentah Brent untuk Juni naik $1,19 atau 1,84% ke $65,83 per barel. Brent crude futures juga naik lebih dari 15% pada bulan April.

Sebelumnya Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan dalam laporan pasokan mingguannya bahwa cadangan minyak mentah di Amerika Serikat naik 1,9 juta barel untuk pekan yang berakhir pada 24 April lalu. Cadangan itu jauh di bawah perkiraan konsensus untuk kenaikan 3,3 juta barel. Sementara rekor produksi selama setahun terakhir telah membuat penyimpanan minyak mentah mendekati kapasitas penyimpanan maksimum nasional.

Di tempat lain, Arab Saudi mengumumkan penangkapan 93 tersangka yang memiliki hubungan dengan ISIS. Para tersangka diduga memiliki rencana untuk menyerang Kedubes AS, demikian menurut Kementerian Dalam Negeri Saudi. Pedagang minyak mentah sensitif terhadap berita beresiko geopolitik yang melibatkan Arab Saudi, salah satu eksportir terbesar di dunia.

Untuk hari ini tidak terlihat potensi pergerakan besar di bursa komoditas. Harga emas akan cenderung fluktuatif di atas $1.200,00 dan para pelaku pasar akan tetap memantau data-data ekonomi yang bisa berdampak besar pada performa dolar. Harga minyak mentah masih berpotensi naik dan fokus pasar tetap pada perkembangan geopolitik yang melibatkan Arab Saudi dan koalisinya serta Syiah Houthi dan Iran. (Tata Suharta – Financeroll)

Untuk berlangganan sinyal trading premium dan pemasangan iklan hubungi pin BB 53738CAB


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*