Pasca Data Tiongkok, Komoditas Stabil


shadow

Financeroll –  Harga emas sempat merosot tipis pada awal Asia pada hari Selasa, investor terfokus pada sekumpulan data dari Tiongkok yaitu data PDB, produksi industri dan penjualan ritel, untuk melihat indikasi lebih lanjut pada kekuatan ekonomi dan masa depan kebijakan moneter negara tersebut.. Pada divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas berjangka untuk pengiriman Februari turun 0,05 menjadi $1,276.50 per troy ounce. Juga di Comex, perak berjangka untuk pengiriman Maret merosot 0,02% diperdagangkan pada $17,708 per troy ounce.

Semalam, emas merosot tipis namun harga tetap di dekat puncak empat-bulan karena investor menunggu pertemuan bulanan Bank Sentral Eropa akhir pekan ini, di tengah spekulasi akan meluncurkan program pembelian obligasi pemerintah.
Euro masih di bawah tekanan di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa akan meluncurkan program pembelian obligasi pemerintah pada pertemuan Kamis mendatang, dalam upaya untuk mencegah ancaman deflasi di kawasan euro.

Kamis pekan lalu, Swiss National Bank meninggalkan patokan nilai tukar 1,20 per euro yang telah berlangsung selama tiga tahun pada sebuah langkah yang mengejutkan pasar, menandakan bahwa mereka mengharapkan ECB untuk bertindak minggu ini. Langkah SNB ini mengguncang pasar keuangan dan masih tetap dalam ekspektasi franc Swiss akan menguat di seluruh papan.

Sementara itu harga minyak mentah merosot di Asia.Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah untuk pengiriman Maret turun 2,40% diperdagangkan pada $47,95 per barelSemalam, minyak berjangka berada di bawah tekanan pada Senin, di tengah indikasi produsen OPEC menunjukkan ada tanda-tanda membatasi output. Menteri Perminyakan Irak Adel Abdul Mahdi mengatakan pada hari Minggu bahwa negaranya sedang memompa dengan kecepatan rekor produksi 4 juta barel per hari pada bulan Desember seraya menggarisbawahi kekhawatiran atas melimpahnya pasokan global.

Di tempat lain, di ICE Futures Exchange di London, minyak Brent untuk pengiriman Maret turun 71 sen, atau 1,43%, diperdagangkan pada $49,46 per barel. Harga Brent sempat menguat $1,90, atau 3,94%, pada hari Jumat, ditutup pada $50,17 per barel. Brent mencapai $45,19 pada 13 Januari, level terlemah sejak April 2009.

Kini data-data tersebut telah dirilis, tidak banyak perubahan pada hasilnya. Ekonomi Tiongkok cukup baik untuk menjaga tingkat permintaan komoditas. Emas sendiri tampak masih berusaha untuk tetap menanjak seiring dengan cukup stabilnya sentimen positif. Dan masih berkaitan dengan Eropa, hari ini pelaku perdagangan juga akan menyoroti data Jerman ZEW.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*