Pasca Bukukan Penurunan, Harga Emas Coba Bangkit

shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas berjangka di hari Rabu(11/11), harga emas dan perak terpantau mengalami kenaikan dengan diperdagangkan lebih tinggi ketika perhatian pasar tengah menanti laporan ekonomi Tiongkok siang ini.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Asia, emas berjangka pengiriman Desember terpantau naik sebesar 0.26% di level $1.091.30 per troy ounce di divisi Comex, AS. Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman Desember terpantau 0.62% di level $14.445 per troy ounce.

Harga emas terlihat mengalami kenaikan dengan diperdagangkan lebih tinggi setelah membukukan penurunan di sesi sebelumnya. Meski demikian, harga emas saat masih dibayangi tekanan akibat menguatnya spekulasi bahwa The Fed akan segera menaikan tingkat suku bunga di bulan Desember mendatang.

Spekulasi munculnya bahwa The Fed akan menempuh kebijakan tersebut terjadi setelah laporan pasar tenaga kerja AS yang memuaskan di hari Jumat lalu. Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan bahwa Non-farm Payrolls AS mengalami kenaikan sebanyak 271K di bulan Oktober setelah tumbuh sebanyak 142K di bulan September. Hasil tersebut pun berhasil melampaui prediksi ekonom, yang diperkirakan akan naik sebanyak 182K periode September – Oktober.

Dukungan lain yang juga berhasil menekan harga emas untuk melemah telah datang dari sebuah data Biro Statistik Tenaga Kerja yang menyebutkan bahwa pendapatan rata –rata pekerja per jam-nya mengalami kenaikan sebesar 0.4% di bulan Oktober setelah tidak alami perubahan dengan tetap sebesar 0.0% di bulan September. Tingkat pengangguran Amerika yang saat ini mengalami penurunan sebesar 0.1%, menjadi 5.0% di bulan Oktober juga terlihat turut melengkapi pemulihan kondisi sektor tenaga kerja Amerika.

Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa peluang kenaikan suku bunga oleh The Fed di bulan Desember sudah semakin besar, dikarenakan tingkat pengangguran 5.0% ini adalah merupakan salah satu target Bank Sentral AS selain mencapai pertumbuhan inflasi sebesar 2% dan untuk pernyataan “hawkish” Janet Yellen pekan lalu juga ikut mengambil bagian dalam menyokong terealisasikan-nya langkah The Fed untuk menaikan suku bunga.

Sementara itu, pergerakan harga emas nantinya diperkirakan akan kembali bergejolak ketika pasar dihadapkan dengan sebuah laporan fundamental Tiongkok pada pukul 12.30 waktu Jakarta. Laporan tersebut meliputi sebuah data hasil industri, investasi tetap dan penjualan ritel di wilayah Tiongkok. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*