Pasar Valas Terguncang Devaluasi Yuan China

INILAHCOM, New York – Devaluasi mata uang China secara tajam dan tak terduga, Selasa (11/08/2015) telah mengguncang pasar valuta asing. Itu meningkatkan dolar dan memicu kekhawatiran tentang penundaan rencana Federal Reserve untuk meningkatkan suku bunganya.

Bank sentral China (PBoC) mendevaluasi mata uang yuan, Selasa (11/08/2015) sebesar hampir 2 persen terhadap dolar AS, karena pihak berwenang mengatakan mereka berusaha untuk mendorong reformasi pasar dalam sebuah langkah satu kali. Dolar AS menguat terhadap sebagian besar rival utamanya kecuali euro, yang naik sedikit terhadap greenback, mendapatkan dukungan dari kesepakatan Yunani dengan para kreditornya untuk dana talangan (bailout) ketiga.

Bank sentral China pada Selasa mengatakan, pihaknya sekarang akan mendasarkan penetapan pada hari sebelumnya dan faktor-faktor lain, metode baru penghitungan harga harian. Sebelumnya bank sentral akan memungkinkan yuan, juga dikenal sebagai renminbi, bervariasi hingga dua persen dari kurs tengah.

Langkah dramatis itu mengejutkan pasar dan menyebabkan gelombang penjualan di bursa saham AS dan Eropa, serta di banyak bursa komoditas. Para analis bertanya-tanya tentang dampak devaluasi pada waktu Fed berencana untuk menaikkan suku bunga federal fund mendekati nol tahun ini, tergantung pada apakah ekonomi cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga.

Berikut kurs valuta utama pada pukul 21.00 GMT (04.00 WIB): Selasa Senin EUR/USD 1,1042 1,1019 EUR/JPY 138,15 137,31 EUR/CHF 1,0914 1,0839 EUR/GBP 0,7090 0,7068 USD/JPY 125,12 124,22 USD/CHF 0,9885 0,9837 GBP/USD 1,5574 1,5590 [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*