Pasar Surat Utang Tertekan Sentimen The Fed

Jakarta – Pasar surat utang sepanjang pekan ini diperkirakan bergerak mendatar (sideways) cenderung tertekan. Pelaku pasar akan menyoroti rencana Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), yang akan menaikkan suku bunga acuan pekan ini.

Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengungkapkan, pelaku pasar cenderung akan berhati-hati. Kehati-hatian pelaku pasar bakal membuat pasar surat utang sedikit tertekan.

“Kebijakan The Fed menaikkan suku bunga, efeknya sudah terdiskon terhadap harga surat utang negara (SUN) pekan lalu, karena pelaku pasar sudah mengantisipasi,” ungkap Hans kepada Investor Daily di Jakarta, Minggu (13/12).

Dia melanjutkan, selain faktor The Fed, pelaku pasar juga memperhatikan kondisi harga minyak dunia. Pelemahan harga minyak dunia mengindikasikan perlambatan ekonomi global masih akan berlanjut tahun depan.

Pelemahan harga minyak juga berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Menurut Hans, harga minyak dunia sangat berpengaruh terhadap nilai tukar dolar AS.

Sedangkan untuk sentimen dalam negeri, Hans berpendapat bahwa faktor terbesar akan datang dari suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate). Pelaku pasar menunggu respons BI terhadap kenaikan suku bunga acuan di AS. “Tetapi saya memperkirakan BI rate akan tetap,” kata dia.

Sementara itu, Hans memperkirakan investor asing tidak akan menambah inflow pekan ini. Hal itu terjadi karena investor asing akan menunggu dan memperhatikan kondisi pasar terlebih dahulu. Dia memperkirakan investor asing bisa kembali mencatatkan inflow satu pekan mendatang.

Investor Daily

Muhammad Rausyan Fikry/MHD

Investor Daily


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*