Pasar Saham Australia Berakhir Merah

INILAHCOM, Sydney – Pasar saham Australia berakhir lebih rendah setelah dibuka positif pada Selasa (14/2/2017), karena investor ketakutan oleh data inflasi lebih tinggi daripada perkiraan yang keluar dari Tiongkok.

Indeks S&P/ASX 200 turun 5,50 basis poin atau 0,10 persen menjadi ditutup pada 5.755,20 poin, sementara indeks All Ordinaries turun 2,00 basis poin atau 0,03 persen menjadi berakhir di 5.810,90 poin.

“Setelah kami mendapat angka inflasi Tiongkok, itu sedikit menekan pasar,” kata kepala strategi pasar IG Markets, Chris Weston.

“Angka-angka itu tampak seperti mereka bisa bergerak naik cukup agresif sekarang, dan itu mungkin menunjukkan pengetatan kondisi keuangan di Tiongkok, jadi itu pandangan bagi investor untuk mengambil keuntungan, terutama dalam bijih besi dan baja.” Dalam beberapa berita positif bagi pasar, sektor keuangan bertahan cukup datar.

“Saya pikir orang cukup senang untuk mengambil beberapa keuntungan hari ini.” Di sektor perbankan, Commonwealth Bank of Australia turun 0,63 persen, National Australia Bank juga merosot 0,16 persen, ANZ memiliki hari yang buruk, turun 0,27 persen, sementara Westpac berakhir turun 0,37 persen.

Para penambang juga memiliki hari yang berat, dengan BHP Billiton turun 0,91 persen, Fortescue terhenti tak berubah, Newcrest meluncur turun 1,63 persen, sementara Rio Tinto melawan tren, naik 0,28 persen.

Di sektort minyak dan gas, Santos turun 1,00 persen, Oil Search juga lebih rendah, turun 0,14 persen, sedangkan Woodside Petroleum turun 0,47 persen.

Raksasa grosir, Woolworths naik tipis 0,08 persen, sementara saingannya Wesfarmers juga turun 0,47 persen.

Perusahaan bioteknologi CSL turun 0,35 persen, raksasa telekomunikasi Telstra juga turun 0,96 persen, sedangkan maskapai Qantas memiliki hari datar tidak ada keuntungan.

Pada pukul 16.39 waktu setempat, satu dolar Australia dibeli 76,75 sen Amerika Serikat. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*