Pasar Obligasi Waspadai Pelemahan Lanjutan

Kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI), Reza Priyambada – (Foto: inilahcom)

INILAHCOM, Jakarta- Jika tidak ada katalis positif, pelaku pasar obligasi disarankan mewaspadai potensi pelemahan lanjutan. Laju harga obligasidiprediski dalam kisaran 45 hingga 105 bps.

Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) mengatakan, maraknya sentimen negatif membuat laju pasar obligasi kian tertekan dan didukung dengan maraknya aksi jual dari para pelaku pasar. “Kami pun masih melihat peluang pelemahan lanjutan jika pelaku pasar tidak mengurangi aksi jualnya,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (23/8/2015).

Pelaku pasar tampaknya akan lebih waspada menanggapi sentimen yang akan muncul dan kemungkinan lebih memilih wait & see sambil menunggu sentimen pelemahan mulai mereda. “Sama halnya seperti pekan kemarin dimana pelemahan nilai tukar rupiah masih akan menjadi perhatian dan disertai dengan data-data makroekonomi yang akan muncul,” ujarnya.

Meski laju pasar obligasi masih dalam tekanan namun, bila sepekan ke depan terdapat sentimen yang dapat positif maka laju pasar obligasi dapat berbalik naik meski terbatas. “Akan tetapi, jika tidak,maka waspadai masih adanya potensi pelemahan lanjutan,” ungkap dia.

Kemungkinan laju harga obligasi akan bergerak dengan rentang di kisaran 45 hingga 105 bps. “Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada,” imbuhnya.

Pemerintah Indonesia akan melakukan lelang penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada hari Selasa, tanggal 25 Agustus 2015.

Seri-seri SBSN yang akan dilelang adalah SBSN berbasis proyek (Project Based Sukuk) yaitu seri PBS006 (reopening), PBS008 (reopening), dan PBS009 (reopening).Selain itu juga akan dilelang Sukuk Negara dengan seri SPN-S 05022016 (reopening) untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2015.

Adapun imbalan yang ditawarkan, untuk seri SPN-S05022016 sebesar diskonto; PBS006 sebesar 8,25%; PBS008 sebesar 7,00%; dan PBS009 sebesar 7,75%. Adapun target indikatif yang direncanakan ialah sebesar Rp 2,5 triliun. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*