Pasar Obligasi Masih Ragu Melangkah

INILAHCOM, Jakarta Seiring penguatan rupiah, laju pasar obligasi mulai siuman. Akan tetapi, pasar tampak masih ragu dan wait and see menyikapi sentimen yang mewarnainya.

Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) mengatakan, seiring penguatan laju nilai tukar rupiah, pasar obligasi cenderung mulai dapat bergerak menguat. “Terlihat beberapa seri obligasi mulai mengalami kenaikan meski masih ada pula yang mencatatkan pelemahan,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Minggu (25/9/2015).

Aksi beli yang terjadi masih terbatas seiring masih ragu dan posisi wait & see pelaku pasar dalam menanggapi sentimen yang ada. “Mayoritas harga obligasi mengalami kenaikan namun, masih cenderung terbatasyang terefleksi pada penurunan mayoritasyieldseluruh tenor,” ujarnya.

Pada obligasi pemerintah, laju yield cenderung variatif cenderung turun tipis terutama pada tenor menengah panjang. Sementara tenor jangka pendek masih mengalami kenaikan.

Pergerakan yield untuk masing-masing tenor rata-rata ialah untuk pendek (1-4 tahun) rata-rata mengalami kenaikan yield 0,07 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun sebesar -4,67 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun -7,63 bps.

Pada FR0070 yang memiliki waktu jatuh tempo 9tahun dengan harga 98,69% dan yield 8,59% atau turun -12,91 bps dari sehari sebelumnya di harga 97,94% dan yield 8,72%. Untuk FR0071 yang memiliki waktu jatuh tempo 14 tahundengan harga 100,51% dan yield 8,93% atau turun-12,40 bps dari sehari sebelumnya di harga 99,56% dan yield 9,06%.

Sementara pada laju obligasi korporasi, memperlihatkan yield yang cenderung naik terbatas seiring masih adanya tekanan jual pada beberapa seri obligasi korporasi namun, juga masih bertahannya sebagian pelaku pasar lainnya sehingga laju harganya cenderung mendatar.

Untuk yield pada rating BBB dengan tenor 9-10 tahun naikke kisaran 14,90%-15,00% dan pada rating AA naik di kisaran 11,00%-11,25%. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*