Pasar Obligasi Cermati Gerak Rupiah

INILAHCOM, Jakarta-Pelaku pasar obligasi diprediksi masih mencermati pergerakan laju rupiah sepekan ke depan. Pasar melihat, mata uang RI itu kian mengkhawatirkan. Seperti apa?

“Tampaknya pelemahan yang terjadi di pasar obligasi mulai berkurang dan kami harapkan pelemahan yang terjadi dapat terbatas maupun berkurang sehingga harga obligasi dapat kembali menguat,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (9/8/2015).

Akan tetapi, lanjut dia, harapan tersebut haruslah sejalan dengan sentimen yang positif yang juga diharapkan dapat terjadi dalam sepekan ke depan. “Kami masih mencermati, terutama, pergerakan laju rupiah yang dapat menghambat harapan kami tersebut,” ujarnya.

Tampaknya pelaku pasar akan lebih memfokuskan pada rilis data-data ekonomi serta pergerakan rupiah yang kian mengkhawatirkan. “Kemungkinan laju harga obligasi akan bergerak dengan rentang kurang lebih masih akan sama di kisaran 25 hingga 120 bps. Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada,” papar dia seraya mewanti-wanti.

Lelang Surat Berharga Syariah Negara dalam mata uang rupiah akan dilakukan oleh Pemerintah pada hari Selasa, 11 Agustus 2015. Jumlah indikatif yang dilelang sebesar Rp2,5 triliun untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2015dengan seri-seri sebagai berikut:

a. Seri SPN-S05022016(new issuance) dengan pembayaran imbalansecara diskonto dan jatuh tempo pada tanggal 5 Februari2016;

b. Seri PBS006(reopening) dengan pembayaran imbalan sebesar 8,25%dan jatuh tempo pada tanggal 15 September2020;

c. Seri PBS007(reopening) dengan imbalansebesar 9,00% dan jatuh tempo pada tanggal 15 September2040;

d. Seri PBS008(reopening) dengan imbalan sebesar 7,00%dan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni2016; dan;

e. Seri PBS009(reopening) dengan imbalansebesar 7,75% dan jatuh tempo pada tanggal 25Januari2018.[jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*