Pasar Obligasi Berharap Neraca Dagang & BI Rate

INILAHCOM, Jakarta-Pelemahan pasar obligasi diharapkan bisa berkurang dalam sepekan ke depan. Sentimen dari rilis data neraca perdagangan dan pengumuman BI rate jadi andalan.

“Lagi-lagi harapan akan pembalikan arah pada pasar obligasi di pekan kemarin belum dapat terwujud seiring masih adanyasentimen negatifdari eksternal yang berimbas pada pasar obligasi kita,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Minggu (14/6/2015) .

Tidak hanya pasar obligasi, pasar saham pun masihmengalami penderitaan yang sama dimana terkena aksi jual dari para investor.

Di pekan ini, akan dirilis data neraca perdagangan dan BI rate yang tentunya telah dinantikan pelaku pasar. “Meski kami melihatnya belum sepenuhnya dapat memberikan sentimen positif, kami berharap akan adanya perbaikan sehingga dapat mengurangi tekanan jual yang ada,” ujarnya.

Meski demikian, tetap cermati peluang masih adanya potensi pelemahan lanjutan. Kemungkinan laju harga obligasi akan bergerak dengan rentang 65 hingga 135bps. “Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada,” ucapnya.

Di pekan ini, pemerintah Indonesia akan kembali melakukan Lelang Surat Berharga Syariah Negara dalam mata uang rupiah pada hari Selasa, 16 Juni2015.

Jumlah indikatif yang dilelang sebesar Rp2 triliun untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2015 dengan seri-seri sebagai berikut:

a. Seri SPN-S04122015(reopening) dengan imbalansecara diskonto dan jatuh tempo pada tanggal 4Desember2015;

b. Seri PBS006(reopening) dengan imbalan 8,25%dan jatuh tempo pada tanggal 15September2020;

c. Seri PBS007(reopening) dengan imbalan9,00% dan jatuh tempo pada tanggal 15 September2040; dan

d. Seri PBS008(reopening) dengan imbalan7,00% dan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni2016. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*