Pasar Kondusif, Ini Saran 7 Saham

INILAHCOM, Jakarta – Hingga penutupan sore nanti, laju IHSG diprediksi melanjutkan penguatan seiring kondusifnya pasar global. Inilah rekomendasi untuk tujuh saham.

David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, dari sentimen makro, sentimen pasar digerakkan spekulasi tertundanya kenaikan tingkat bunga AS hingga kuartal pertama tahun depan.

“Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang terbatas berpeluang melanjutkan penguatannya degan dukungan kondusifnya pergerakan bursa global dan kawasan,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Dari sentimen domestik, lanjut dia, pasar mulai mengantisipasi rilis laba kuartal III-2015 sejumlah emiten sektoral. “IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 4.470 dan resisten di 4.535,” ujarnya.

Secara teknikal, support IHSG berada di level 4.470 dan support kedua di angka 4.450. “Di sisi lain, resistance pertama di angka 4.535 dan resistance kedua di posisi 4.570,” tuturnya.

Rendahnya kekhawatiran pasar atas kenaikan tingkat bunga The Fed akhir tahun ini menyusul data-data ekonomi negara tersebut yang keluar kurang menggembirakan telah memicu penguatan kembali mata uang dan pasar saham di emerging market pada perdagangan kemarin.

“Hal ini turut berimbas pada penguatan nilai tukar rupiah atas dolar AS hingga 1,45% di Rp13.418, kurs Bloomberg, dan rebound IHSG 0,54% di 4.507,195,” ungkap dia.

Terbatasnya penguatan IHSG, lanjut dia, lebih dikarenakan data kinerja ekspor dan impor Indonesia September lalu kembali mengecewakan. Ekspor September lalu turun 1,5% (secara bulanan) dan 17,98% (secara tahunan) mencapai US$12,53 miliar. Sedangkan impor September turun 25,95% (yoy) dan turun 7,16% (mom) mencapai US$11,51 miliar.

“Ini menghasilkan surplus perdagangan hingga US$1,02 miliar meningkat dari Agustus sebesar US$433 juta,” tuturnya.

Impor bahan baku/penolong turun 6,62% (mom) dan impor barang modal turun 0,74% (mom). Sedangkan impor barang konsumsi turun 7,16% (mom). Penurunan impor tersebut mengindikasikan lemahnya daya beli masyarakat yang berakibat pada turunnya aktivitas manufaktur.

Kondisi ini membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini bakal sulit berada di atas 5%. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi  tahun ini hanya berkisar 4,7% hingga 5,1%.

Kemarin BI kembali menahan tingkat bunganya di 7,5%. Sementara tadi malam bursa global bergerak di teritori positif. Indeks Eurostoxx di kawasan Euro menguat 1,48% di 3238,81. Sedangkan di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 1,28% dan 1,49% tutup di 17141,75 dan 2023,86.

Rebound di Wall Street terutama dipicu saham-saham perbankan seperti kenaikan laba Citigroup di atas estimasi. Saham bioteknologi dan energy juga turut menopang penguatan indeks utama di Wall Street.

Di atas semau itu, dia menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*