Pasar Forex Menantikan Non-Farm Payroll untuk Terjadinya “Break”

Dari hasil semalam terlihat dolar AS mengalami kelemahan kecuali data yang akan keluar hari ini mulai menunjukkan kekuatannya.

Non-farm payroll malam ini adalah patokan yang pertama dan pasar sedang menanti kenaikan pekerjaan menjadi 210.000 pada bulan April. Apabila data yang keluar kurang jauh dari yang diperkirakan kita akan melihat dolar AS akan mengalami tekanan yang besar malam ini dan angka yang tertinggi kemarin malam untuk Poundsterling diatas 1.69 dan Euro dekat 1.39 akan kembali tercapai.

Data lapangan pekerjaan sudah terkenal volatile karena memakai sampling dan non-farms tidak berbeda, karenanya angka yang kecil akan sama  pengaruhnya dengan yang besar dibanyak hal.  

Kembali ke pergerakan semalam, kelihatannya pandangan FOMC benar –belanja konsumen kembali dengan data kemarin malam yang menunjukkan belanja personal lompat 0.9% di bulan Maret lebih kuat daripada angka yang diperkirakan sebesar 0.6%.

Sementara Personal Income hanya naik 0.5% yang menunjukkan belanja sebesar 0.9% tidak bisa terus berlangsung dalam jangka panjang dengan tingkat tabungan turun ke 3.2%. Selain itu data ISM Manufaktur naik menjadi 54.9 di bulan April dari terakhir di 53.7.

Klaim pengangguran melompat menjadi 344.000 dibandingkan dengan perkiraan di 319.000. Belanja konstruksu lebih lemah dari yang diperkirakan naik hanya 0.2% dibandingkan dengan yang diperkirakan di 0.5%.

Di Eropa hari buruh membuat pasar tidak aktif tetapi data Markit masih dikeluarkan dengan adanya kenaikan kuat di Inggris yang lompat ke 57.3.

Dipasar forex, para trader diteguhkan dengan kuatnya angka PNI Inggris yang mendorong pundsterling ke ketinggian di 1.6918 namun turun lagi ke 1.6891.

Euro berada dibawah 1.39 tepatnya di 1.3865 dan USDJPY tenang di area sekitar 102.20/40. Dolar Aussie cukup kuat karena pergerakan dalam harga ekspor impor. Ralli ke 0.9312 tetapi akhirnya kembali ke 0.9270 dan mengetes garis tren naik pada 2013.

 

Ferli/ Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research
Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*