Pasar Asia Akan Bergerak Tipis Jelang Libur Tahun Baru Imlek

Saham Jepang menguat setelah yen membukukan penurunan satu hari terbesar terhadap dolar dalam seminggu. Pasar di Asia mungkinan akan bergerak tipis karena akan dibuka hanya setengah hari menjelang perayaan Tahun Baru Imlek.

Indeks Topix naik 6 poin diatas level tertinggi yang pernah di capai di bulan Desember 2015, sementara saham Australia juga naik.

Peso Meksiko turun setelah presiden negara itu membatalkan pertemuan dengan Donald Trump. Harga minyak berada di atas $ 53 per barel, sementara emas sedang menuju kemerosotan terpanjang dalam tiga bulan.

Pasar keuangan yang gelisah dampak ketegangan antara AS-Meksiko yang mengancam salah satu hubungan perdagangan bilateral terbesar di dunia ini. Tanda-tanda ekspansi AS yang tetap pada pijakan yang tidak rata muncul di hari Kamis kemarin, karena data menunjukkan kenaikan imbal hasil obligasi teredam pembelian rumah bulan lalu, sementara klaim pengangguran naik lebih dari perkiraan. Harga konsumen Jepang turun untuk bulan ke-10, meskipun laju penurunan mereda, mendukung harapan untuk kembali ke tingkat inflasi yang diinginkan sampai akhir tahun ini.

Pasar Tiongkok, Korea Selatan, Taiwan dan Vietnam akan ditutup Jumat untuk memulai Tahun Baru Imlek. Hong Kong sementara di Malaysia dan Singapura akan buka hanya setengah hari.

Pasar Saham

Indeks Jepang, Topix naik 0,4 persen pada 09:41 di Tokyo, demikian juga dengan indeks Nikkei 225 Stock Average menguat 0,2 persen.

S & P / ASX 200 Index Australia naik 0,7 persen, pasar ini dibuka kembali setelah ditutup hari Kamis kemarin untuk hari libur nasional.

The S & P 500 Index tergelincir 0,1 persen pada 2,296.68 pada hari Kamis di New York, setelah sempat tembus 2.300 untuk pertama kalinya.

Mata Uang Dan Obligasi

Yen sedikit menguat ke 114,54 per dolar, setelah meluncur 1,1 persen pada sesi sebelumnya.

The Bloomberg Spot Indeks Dollar juga sedikit berubah, naik 0,6 persen pada Kamis. Peso Meksiko stabil di 21,2229 per dolar, setelah mundur 0,7 persen pada hari Kamis kemarin.
Imbal hasil obligasi Australia bertenor 10-tahun melonjak enam basis poin menjadi 2,79 persen, sedangkan utang serupa di Selandia Baru menguat dua basis poin menjadi 3,38 persen.

Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun naik satu basis poin menjadi 2,51 persen.

Emas Dan Minyak Mentah

Emas mundur 0,1 persen menjadi $ 1,187.73 per ounce, setelah turun 1 persen di New York. Penurunan untuk hari keempat yang akan menjadi kemerosotan terpanjang sejak Oktober tahun lalu.

Minyak mentah West Texas Intermediate berada di $ 53,72 per barel setelah melonjak 2 persen menjadi hampir tiga minggu tertinggi karena optimisme meningkat setelah OPEC dan negara-negara produsen lainnya berjanji akan mematuhi penurunan produksi mereka.

Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*