Pasar Abaikan Dampak Putusan Fed Picu Inflasi

INILAHCOM, New York – Federal Reserve mengharapkan untuk menaikkan suku bunga satu kali lagi tahun ini dan tiga kali lagi pada 2018 setelah perkiraan pengetatan pada hari Rabu hari ini waktu AS.

Pasar obligasi telah bereaksi dengan sesuatu yang mirip dengan roll mata remaja, harga hanya meningkat satu setengah dolar sampai akhir 2018.

Apa yang ada di balik perbedaan itu? “Ini bermuara pada ketidaksepakatan mengenai prospek inflasi,” kata Tom Simons, ekonom senior Jefferies, seperti mengutip marketwatch.com.

The Fed yakin inflasi akan pulih kembali, namun pasar melihat lintasan yang lebih rendah di masa yang akan datang. “Ini tidak jauh lebih rumit dari itu,” kata Simons..

Setelah memulai tahun berjalan pada tingkat tahunan 1,8%, tingkat inti dari indeks pengeluaran konsumsi pribadi telah melunak ke tingkat 1,5% di bulan April.

The Fed memiliki target inflasi tahunan 2%. Bank sentral AS ini menargetkan inflasi utama, namun percaya inflasi inti adalah prediksi yang lebih baik untuk tren masa depan.

Mantan presiden Fed Minneapolis, Narayana Kocherlakota menilai Fed seharusnya tidak menaikkan suku bunga lagi sampai inflasi mencapai target 2%.

Jeffrey Cleveland, kepala ekonom di Payden dan Rygel, mengatakan pasar juga telah terbiasa dengan Fed menurunkan titik-titik mereka mendekati perkiraan pasar.

The Fed menulis dalam empat kenaikan suku bunga untuk tahun 2016 namun akhirnya hanya melakukan hiking sekali, yang mendekati ekspektasi pasar. “Pedagang berpikir itu akan terjadi lagi,” katanya.

Ekonom menganggap Yellen akan “kuat” dalam pembelaannya terhadap rencana Fed untuk melanjutkan tingkat suku bunga dan mulai mengecilkan neraca senilai US$4,5 triliun. Baca: Yellen akan mempertahankan jalur suku bunga Fed.

Untuk pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal akan selesai Rabu (14/6/2017) waktu AS dengan sebuah konferensi pers yang diselenggarakan oleh Ketua Fed Janet Yellen. Dengan kenaikan suku bunga, investor merasa nyaman dengan gagasan bahwa Fed akan tetap berhati-hati untuk memastikan bahwa kebijakan moneter yang ketat tidak menghambat pertumbuhan.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*