Paket Kebijakan XV : Pengembangan Usaha dan Daya Saing Penyedia Jasa Logistik Nasional

Pemerintah Indonesia pada hari ini, Kamis (15/06) kembali mengeluarkan paket kebijakan ekonomi XV terkait kebijakan jasa logistik nasional.

Berdasarkan rilis yang disampaikan adapun latar belakang dikeluarkannya paket kebijakan ini adalah :

  1. Biaya logistik nasional relatif tinggi di kawasan Asia (24,6% dari PDB, 2014), dengan komponen terbesar adalah ongkos transportasi yaitu: 72%, dan peranannya dalam pembentukan inflasi sebesar 12,11% (Januari, 2017). Selain itu, porsi biaya logistik bisa sampai 40% dari harga ritel barang.

2. Konektivitas angkutan barang belum terintegrasi di seluruh Indonesia.

3. Potensi peluang pasar bagi usaha penyedia jasa logistik di Indonesia sangat besar.

4. Kebijakan logistik dalam Paket Kebijakan yang sebelumnya (Paket I-XIV) telah banyak  memberikan dampak positif bagi kegiatan ekonomi Indonesia, seperti: (i) sampai saat ini sudah terdapat 30 PLB yang bertujuan untuk memudahkan mendapatkan Supply Bahan Baku Industri dan etalase produk ekspor; (ii) Single Identity Importir (API satu-satunya tanda pengenal importir), bertujuan untuk mengurangi proses birokrasi dalam pengurusan impor barang, terutama bahan baku dan simplifikasi perizinan ekspor-impor.

Untuk itu dalam Paket XV difokuskan pada Perbaikan Sistem Logistik Nasional untuk mempercepat Pengembangan Usaha dan Daya Saing Penyedia Jasa Logistik Nasional, yang meliputi kebijakan :

  1. Pemberian Kesempatan Meningkatkan Peran dan Skala Usaha
  2. Kemudahan Berusaha dan Pengurangan Beban Biaya bagi Usaha Penyedia Jasa Logistik Nasional
  3. Penguatan Kelembagaan dan Kewenangan Indonesia National Single Window (INSW)
  4. Penyederhanaan Tata Niaga

 

Secara garis besar sasaran kebijakan ini adalah :

  1. Pembebasan Bea Masuk Impor 115 jenis suku cadang kapal laut
  2. Peluang Pelayaran Nasional yang melayani Ekspor Impor sekitar USD 600 juta per tahun
  3. Investasi 70-100 kapal laut baru senilai USD 700 juta
  4. Kesempatan kerja baru sebanyak 2000 pelaut
  5. Pengembangan Sistem Logistik Daerah (Sislogda) untuk mendukung kelancaran arus barang, pengendalian inflasi dan mengurangi kerusakan produk pasca panen hingga 30 persen
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*