Pabrik Raih Sertifikat RSPO, DSNG Berusaha Tegar

Keseriusan ditunjukan oleh salah satu emiten sawit, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) untuk mengelola perkebunan secara berkelanjutan. Hal ini dibuktika dengan perolehan sertifikan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dari badan sertifikasi TUV Rheinland.

Sertifikat tersebut diberikan menyusul tersertifikasinya pabrik pertama DSNG. Tahun ini sertifikat diberikan langsung kepada 2 pabrik kelapa sawit (PKS) yang dikelola perseroan yang mendapat pasokan TBS masing-masing dari PT Dharma Agrotama Nusantara (DAN), PT Dharma Agrosawit Nugraha (DIN) serta PT Dewata Sawit Nusantara (DWT).

Sementara melihat kinerja fundamentalnya di tahun 2013 lalu, DSNG catatkan kinerja positif dengan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 12,67% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,4 triliun menjadi Rp 3,8 triliun. efisiensi operasional juga dilakukan perseroan dengan peningkatan nilai beban pokok yang hanya sebesar 8,25% sehingga laba kotor mampu tumbuh sebesar 23,83%.

Namun demikian, sebagaimana emiten sawit lainnya, tahun lalu, DSNG juga menerima tekanan dengan tumbuhnya rugi kurs menjadi Rp 53 miliar dari sebelumnya hanya Rp 10 miliar. kemudian, nilai biaya keuangan tahun 2013 lalu juga mengalami pertumbuhan sebesar 130% dari sebelumnya hanya Rp 157 miliar menjai Rp 362 miliar. hal ini menyebabkan laba yang diperoleh DSNG tergerus dan menurun sebesar 5,14% menjadi Rp 2013 miliar.

Di bursa saham, hari ini DSNG dibuka menguat sebesar 5 poin ke Rp 3.030 dari penutupan kemarin di level Rp 3.025. dan hingga berita ini dibuat, harga saham DSNG sudah berada pada level Rp 3.040 atau naik sebesar 15 poin dari penutupannya pada perdagangan kemarin.

Secara teknikal, DSNG hari ini lanjutkan rebound setelah alami penurunan tajam di awal pekan ini. posisi harga yang saat ini kembali pada jalur MA5 membuat harga kembali lanjutkan penguatan. namun posisi RSI yang berada di area jenuh beli dan stochastic yang bergerak turun dapat menyebabkn harga mengalami penurunan lanjutan. Dengan kondisi ini diperkirakan harga akan mulai berkonsolidasi pada kisaran support Rp 3.090 hingga resistance Rp 3.100. 

 

Adam Nugroho/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*