OSO Securities: Rupiah Bikin Khawatir Pelaku Pasar

Jakarta -Akhir perdagangan kemarin IHSG kembali terkoreksi di tengah positifnya bursa Asia. Terdepresiasinya nilai tukar rupiah yang saat ini hampir menyentuh di level 14.500 semakin mengkhawatirkan pelaku pasar. IHSG mencatatkan penurunan sebesar 0.34% ke level 4,332.51. Mayoritas indeks sektoral melemah, hanya indeks Agriculture, mining, infrastructure dan trade yang berhasil ditutup dalam zona hijau.

Dari bursa Asia, indeks Shanghai yang beberapa hari sebelumnya terjelembab dalam zona merah, kemarin berhasil ditutup positif dengan mencatatkan kenaikan yang sangat tinggi yaitu sebesar 4.89% ke level 3,151.26. Kenaikan tersebut diduga merupakan langkah intervensi pemerintah untuk melindungi harga saham China dengan membentuk tim nasional yang terdiri atas bank, manajer investasi dan broker untuk membeli saham, sehingga saham di bursa China tidak jatuh lebih dalam lagi. Sejak awal Juni hingga saat ini saham Shanghai sudah jatuh sebesar 40%.

Pengutan kembali terjadi pada bursa Amerika di tengah penantian keputusan FOMC meeting. Indeks Dow Jones naik sebesar 0.84% ke level 16,739.95, indeks S&P 500 menguat sebesar 0.87% ke level 1,995.31 dan indeks Nasdaq menguat sebesar 0.59% ke level 4,889.24. Penguatan indeks bursa Wall Street iniline dengan kenaikan harga komoditas minyak dunia yang naik sebesar 0.30% ke level 47.29. Rilisnya data inflasi bulan Agustus yang lebih rendah dari periode sebelumnya dengan turun sebesar -0.1% membuat optimisme pelaku pasar semakin bertambah bahwa kemungkinan besar The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya esok hari.

Tidak jauh berbeda dengan bursa Amerika, semalam indeks utama di bursa Eropa menguat cukup signifikan dengan mayoritas naik diatas 1% ditengah turunnya inflasi bulan Agustus yaitu sebesar – 0.1%. Indeks FTSE 100 naik sebesar 1.49% ke level 6,229.21, indeks CAC 40 naik sebesar 1.67% ke level 4,645.84 dan indeks DAX menguat sebesar 0.37% ke level 10,227.21.

Kami perkirakan hari ini IHSG masih akan bergerak volatile di tengah nilai tukar rupiah yang semakin mengkhawatirkan pelaku pasar. Rilisnya data BI rate hari ini juga akan menjadi salah satu faktor yang akan menjadi penggerak harga saham. Berdasarkan indikator teknikal, MACD histogram terlihat semakin melemah didukung oleh penurunan MFI dan RSI. Selain itu indikator stochastic oscilator juga ikut melemah. Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak dikisaran 4290-4385.

(ang/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*