Oso Securities: IHSG akan Menguat Terbatas

Jakarta -Awal pekan ini IHSG ditutup melemah tipis di tengah pelemahan yang terjadi pada mayoritas bursa Asia. Riilisnya data Caixin China PMI yang turun menjadi 47.8 dari sebelumnya 48.2, menjadi salah satu katalis yang mampu menyeret Bursa China ke dalam zona merah, sehingga memberikan sentiment negative kepada bursa Asia lainnya. IHSG melemah sebesar 0.05% atau turun ke level 4,800.18. Rilisnya data inflasi bulan Juli yang masih terkendali sebesar 0.93% MoM atau 1.26% YoY tidak mampu menggerakkan IHSG lebih tinggi. Hampir seluruh indeks sektoral mengalami pelemahan, kecuali sector Basic Industry, Property dan Finance. Pelaku pasar asing mencatatkan net buy sebesar Rp 327.99 miliar.

Sementara itu, Bursa Wall Street ikut menjadi imbas dari penurunan yang terjadi pada bursa China, pelaku pasar khawatir terhadap perekonomian China yang semakin menunjukkan tren perlambatannya. Selain itu personal income US yang masih rendah sebesar 0.4% dari sebelumnya 0.5% ikut menjadi katalis negatif pada perdagangan kemarin.

Berbeda dengan bursa Eropa yang ditutup variatif dengan kecenderungan menguat. Rilisnya data Markit Manafacturing PMI kawasan Eropa sebesar 52.4 atau berada di atas ekspektasi pasar yang hanya 52.2, semakin memberikan optimisme pelaku pasar bahwa kondisi Eropa kian membaik.

Pada perdagangan hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas di tengah masih tingginya nilai tukar rupiah atau masih berada di atas 13.500. Secara technical IHSG berada di area lower Bollinger band. Indikator MACD Histogram membentuk pola goldencross diikuti dengan penguatan volume. Selain itu indikator stochastic oscilator terus melanjutkan penguatannya disertai indikator MFI yang semakin menguat. Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak pada kisaran 4780 – 4840.

(ang/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*