OPEC Tetap Bebani Bursa Asia

INILAHCOM, Singapura – Pasar di Asia sebagian besar turun pada akhir perdagangan Jumat (26/5/2017). Meskipun ada kesepakatan dari produsen minyak utama pada pertemuan OPEC untuk memperpanjang pengurangan produksi selama sembilan bulan tambahan.

Di Jepang, Indeks Nikkei 225 turun 126,29 poin atau 0,64 persen, pada 19,686.84. Sementara bursa saham di Korea Selatan, indeks Kospi naik 12,37 poin atau 0,53 persen menjadi 2.355,30, seperti mengutip cnbc.com.

Untuk indeks ASX 200 turun 37,92 poin atau 0,66 persen menjadi 5.751,70, didorong oleh kerugian di sektor energi dan bahan, turun masing-masing 1,71 persen dan 1,26 persen.

Pasar di China lebih besar hampir datar. Indeks Hang Seng di Hong Kong diperdagangkan hampir rata di sore hari. Komposit Shanghai selesai pada 3.110,16, sedangkan komposit Shenzhen berada di 1,810.11.

Keputusan pemangkasan produksi minyak yang tetap 1,8 juta barel per hari, yang pertama disepakati pada bulan November tahun lalu, sekarang akan berlanjut sampai Maret 2018

OPEC memutuskan pada sebuah pertemuan di Wina pada hari Kamis kemarin. Penurunan produksi yang dipimpin OPEC ditargetkan untuk menyeimbangkan kembali gejolak global di pasar minyak, yang melihat harga minyak turun lebih dari setengah tahun belakangan ini.

Harga minyak turun hampir 5 persen pada sesi terakhir menyusul berita tersebut karena beberapa investor telah berharap untuk mengurangi produksi yang lebih dalam. Minyak mentah AS telah diperdagangkan di atas angka US$50 per barel untuk sebagian besar minggu ini untuk mengantisipasi pertemuan OPEC.

Pada hari Jumat siang di jam Asia, harga minyak diperdagangkan sedikit lebih tinggi. Patokan global Brent menambahkan 0,31 persen menjadi US$51,62 per barel. Sementara minyak mentah AS naik 0,16 persen pada US$49,98 barel.

“Minyak praktis melemah dari tempat bertenggernya setelah bergabung dalam pertemuan OPEC dengan harapan yang luas untuk pemotongan yang diperpanjang. Karena perpanjangan diperkirakan sekitar sembilan sampai dua belas bulan, OPEC perlu jauh melampaui cakrawala waktu ini untuk minyak ke Mempertahankan reli,” kata analis Pasar Senior ThinkMarkets, Matt Simpson menulis dalam catatan pada hari Jumat.

Perkembangan politik di AS juga berpotensi menggetarkan pasar setelah dilaporkan oleh NBC News bahwa Jared Kushner, menantu dan penasihat senior Presiden A. Tren, sekarang berada di bawah pengawasan FBI dalam penyelidikan Rusianya.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*