OJK Nyatakan Kesehatan Jasa Keuangan Sehat

 
INILAHCOM, Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad mengatakan sepanjang tahun 2016 sektor industri jasa keuangan dalam kondisi yang sehat wal’afiat.

Hal itu didukung tingkat permodalan yang cukup baik dan likuiditas yang cukup memadai. “Sepanjang tahun 2016 aktivitas intermediasi lembaga jasa keuangan juga mencatatkan beberapa perbaikan,” kata Muliaman dalam konfrensi pers akhir tahun di Kantornya  Jakarta, Jumat (30/12/2016).

Muliaman menerangkan kredit perbankan per November 2016 tumbuh sebesar 8,46% year on year (YoY) menjadi Rp4.285 triliun. Kredit rupiah mendominasi pertumbuhan kredit dengan pertumbuhan sebesar 9,41% yoy. Sementara itu, kredit dalam valuta asing  tumbuh sebesar 3,35 persen.

Muliaman juga merinci, berdasarkan jenis penggunaannya, kredit investasi tumbuh paling tinggi. Per November, kredit investasi tumbuh 11,75 persen yoy dengan porsi kredit konsumsi, sebesar 7,39 persen yoy, dan kredit modal kerja,  7,34 persen yoy.

Sementara itu dari sisi sektor usaha, 4 sektor yang tumbuh paling tinggi pertumbuhan kreditnya adalah sektor listrik (40,17% yoy), sektor konstruksi (21,42% yoy), sektor administrasi pemerintahan (18,38% yoy), dan pertanian (16,67% yoy),

Tak hanya itu sepanjang 2016, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 8,4 persen yoy menjadi Rp 4.734 triliun. Pertumbuhan tabungan mencapai 12,49 persen, giro 8,29 persen, dan deposito 5,85 persen.

Sementara itu, pada industri keuangan non bank, total aset per November meningkat 10,59 persen menjadi Rp 1.810 triliun. Peningkatan itu didukung peningkatan piutang pembiayaan sebesar 5,63 persen menjadi Rp 383,76 triliun dan investasi dana pensiun sebesar 12,64 persen menjadi Rp 224,22 triliun. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*