OJK Bersama IKNB Membentuk Pokja Pembiayaan Kemaritiman


shadow

Financeroll – Dengan harapan ingin turut serta berperan menggenjot sektor maritim, baru-baru ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beserta perwakilan anggota asosiasi-asosiasi Industri Keuangan Non Bank (IKNB) membentuk kelompok kerja (pokja) sinergi IKNB pembiayaan kemaritiman dan kelautan.

Firdaus Djaelani, Ketua Eksekutif Pengawas IKNB OJK menjabarkan lima fungsi utama pokja tersebut. Pertama, merumuskan dan menyusun mekanisme pembiayaan, modal ventura, produk asuransi, dan penjaminan yang ditujukan untuk sektor kemaritiman dan perikanan.

Kedua, pokja tersebut juga akan menganalisis potensi pasar dan persaingan usaha di sektor kemaritiman dan perikanan. Ketiga, melaksanakan taksiran (assessment) kelayakan usaha dari pelaku sektor kemaritiman dan perikanan.

Selanjutnya, pokja tersebut juga harus menyusun database kelayakan usaha dari para pelaku sektor kemaritiman dan perikanan. Terakhir, mereka juga harus membantu menyusun proses bisnis dan analisis kelayakan usaha bagi para pelaku IKNB yang akan turut serta berperan di sektor kemaritiman dan kelautan.

Efrinal Sinaga, Sekretaris Jenderal dan Koordinator Kelompok Kerja Sinergi IKNB Pembiayaan Kemaritiman dan Kelautan menjelaskan, sejatinya fungsi utama terbentuknya pokja tersebut adalah agar rencana OJK dalam mendorong pelaku IKNB untuk ikut membiayai sektor kelautan dapat segera terwujud.

“Kemarin tanggal 20 Januari saya baru dapat surat keputusannya, ditunjuk oleh OJK jadi koordinator. Sebagai task force OJK untuk realisasikan ini,” katanya.

Adapun pokja tersebut terdiri dari perwakilan perusahaan pembiayaan, asuransi, penjaminan, modal ventura, serta pihak OJK. Oleh karena itu dalam waktu dekat, pihaknya akan segera mengadakan pertemuan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Terhitung per kuartal III 2014, pembiayaan industri maritim hanya sekitar Rp 1,7 triliun, atau 0,7% dari total pembiayaan konsumen multifinance yang mencapai Rp 242,8 triliun. Pembiayaan maritim yakni 0,7% tersebut mayoritas masih berupa kendaraan bermotor. Jadi mereka pakai motor untuk angkut ikan dari tempat penampungan ke jarak sekitar 10 km hingga 15 km. Tetap saja otomotif.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*