Obligasi Pemerintah Diminati Investor Asing

INILAHCOM, Semarang – PT Danareksa Sekuritas menilai obligasi Pemerintah mulai diminati investor asing setelah sempat mengalami koreksi pada beberapa waktu terakhir ini.

“Kepemilikan investor asing di obligasi Pemerintah mengalami peningkatan selama minggu lalu,” kata Branch Manajer PT Danareksa Sekuritas Semarang Melcy RS Makarawung di Semarang, Minggu (5/4/2014).

Menurut data dari PT Danareksa Sekuritas, kepemilikan asing meningkat sebesar Rp3,79 triliun yaitu dari Rp498,4 triliun menjadi Rp502,2 triliun.

Menurutnya, dari awal tahun kepemilikan investor asing telah meningkat sebesar Rp40,9 triliun atau tumbuh sebesar 8,86 persen. Pertumbuhan tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 11,45 persen.

Meningkatnya kepemilikan asing selama seminggu lalu diikuti dengan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Menurutnya, pada saat itu rupiah menguat 0,45 persen dari Rp13.124/dolar AS menjadi Rp13.065/dolar AS. Sementara, untuk pasar saham terkoreksi 0,85 persen dari 5.443 menjadi 5.396 di akhir minggu lalu.

“Penurunan indeks harga saham diperkirakan terjadi karena adanya tekanan jual dari investor asing yang mencatatkan net sell sebesar Rp2,66 triliun,” katanya.

Sementara itu, mengenai kondisi rupiah saat ini Melcy mengatakan, jika dibandingkan dengan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan yang paling besar selama tahun 2015. “Bahkan, per tanggal 23 Maret lalu, nilai tukar rupiah telah mengalami pelemahan sebesar 14,62 persen selama satu tahun terakhir,” katanya.

Sedangkan untuk ringgit Malaysia dan bath Thailand juga tertekan di periode yang sama. Menurutnya, ringgit dan bath masing-masing melemah hingga 12,91 persen dan 0,06 persen. “Meski demikian, kami memprediksi nilai tukar rupiah bisa terus menguat seiring dengan kepemilikan obligasi pemerintah oleh investor asing,” katanya. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*