Obligasi Korporasi RI Salah Satu Terbaik di Asia

INILAHCOM, Jakarta – Analis PT Pefindo Riset Konsultasi, Guntur Tri Hariyanto memandang prospek penerbitan surat utang atau obligasi korporasi di Indonesia pada kuartal II tahun 2015 ini masih akan baik meski dibayangi melambatnya perekonomian dan depresiasi mata uang rupiah.

“Kinerja obligasi korporasi di Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di Asia di sepanjang tahun ini meski dibayangi risiko yang ada di dalam negeri,” ujar Guntur Tri Hariyanto di Jakarta, Jumat (8/5/2015).

Menurut dia, obligasi di dalam negeri cukup direspon positif investor karena menawarkan kupon yang tinggi di tengah tren rendahnya kupon obligasi global. Sebagai gambaran, yield atau imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun yang menjadi acuan mencapai 7,7 persen dibandingkan pasar Amerika Serikat sekitar 2,1 persen.

Ia memperkirakan bahwa pada kuartal II ini penerbitan obligasi korporasi akan lebih banyak dilakukan oleh perusahaan sektor keuangan dan pembiayaan, karena sifat bisnisnya yang membutuhkan modal kerja besar untuk disalurkan dalam pemberian kredit.

Sektor lainnya, lanjut Guntur Tri Hariyanto, perusahaan properti juga berpotensi memanfaatkan pendanaan dari hasil penerbitan obligasi untuk melakukan ekspansi seperti pembangunan proyek-proyeknya. “Namun, pelaku pasar diharapkan memperhatikan risiko karena perlambatan ekonomi yang dibarengi juga dengan melemahnya kinerja emiten,” katanya.

Di sisi lain, Guntur Tri Hariyanto menambahkan pelaku pasar juga diharapkan memperhatikan faktor risiko yang datang dari eksternal menyusul belum adanya kepastian kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate). “Cukup besarnya porsi kepemilikan asing baik di obligasi pemerintah maupun korporasi akan dapat berdampak buruk ketika terjadi kenaikan Fed fund rate,,” katanya.

Namun secara keseluruhan, ia optimistis potensi investasi obligasi di dalam negeri masih cukup menjanjikan, apalagi pemerintah akan segera merealisasikan anggaran belanja untuk pembangunan infrastruktur, sehingga ada harapan pasar obligasi domestik akan cukup stabil hingga akhir tahun ini.

Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mengatakan sudah ada sekitar 12 perusahaan akan menerbitkan obligasi pada kuartal II tahun ini senilai Rp 23,05 triliun. “Secara nilai, itu lebih besar dari periode sama tahun lalu,” katanya.

Berdasarkan data BEI, 12 perusahaan yang akan menerbitkan obligasi pada kuartal II 2015 yakni Indomobil Finance Indonesia, Mandala Multifinance Tbk, Bank BNI Syariah, Federal International Finance, Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Selain itu, Modernland Realty Tbk, Summarecon Agung Tbk, Adira Multi Finance Tbk, Bank Bukopin Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, Sarana Multigriya Finansial (Persero), dan Bank Tabungan Negara Tbk. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*