NISP Kantongi DPK dan Laba Tumbuh 19 Persen

INILAHCOM, Jakarta–Bank OCBC NISP Tbk telah mencatatkan peningkatan kinerja keuangan dengan membukukan pertumbuhan dana pihak ketiga dan laba bersih masing-masing sebesar 19 persen (yoy) pada 2016.

“Pertumbuhan dana pihak ketiga tidak lepas dari kualitas yang dijaga dengan fokus utama pada Current Account Saving Account (CASA),” kata Presiden Direktur dan CEO Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (8/2/2016).

Dengan pertumbuhan 19 persen, maka dana pihak ketiga naik dari sebelumnya pada 2015 sebesar Rp87 triliun menjadi Rp104 triliun di 2016, sedangkan laba bersih meningkat dari Rp1,5 triliun di 2015 menjadi Rp1,8 triliun pada 2016.

Parwati menjelaskan upaya untuk mendorong pertumbuhan positif CASA terus dilakukan melalui peningkatan kualitas produk dan layanan serta mengembangkan program yang dapat memberikan nilai tambah dan sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Pertumbuhan atas dana murah yang dihasilkan dari tabungan maupun giro ditambah dengan perolehan dana deposito menjadi salah satu katalis positif bagi kinerja dana pihak ketiga perseroan.

Komposisi simpanan nasabah saat ini terdiri dari 60 persen pada portfolio deposito, 24 persen pada giro serta 16 persen pada tabungan.

“Pertumbuhan kinerja yang baik di tahun 2016, ditunjang dengan usaha bank menawarkan berbagai solusi finansial yang ditujukan untuk nasabah perorangan seperti produk Wealth Management dengan ragam yang luas maupun korporasi seperti Cash Management,” ujar Parwati.

Menutup tahun 2016, kenaikan total aset Bank OCBC NISP menembus 15 persen (yoy) dari Rp120,5 triliun pada akhir 2015 menjadi Rp138,2 triliun.

Kenaikan aset ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 9 persen (yoy) dari Rp85,9 triliun pada akhir 2015 menjadi Rp93,4 triliun pada akhir 2016.

Parwati menambahkan pertumbuhan kredit itu terjadi seiring dengan strategi manajemen risiko yang tepat dan prinsip kehati-hatian yang diterapkan.

Saat ini, Bank OCBC NISP telah menjaga kualitas kredit dengan mencatatkan rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 1,9 persen dan nett sebesar 0,8 persen.

Selain itu, kata dia, rasio-rasio keuangan utama lainnya juga berada pada kisaran positif dan level yang sehat.

“Insiatif pemerintah dalam meningkatkan perekonomian Indonesia membuat kami optimis di tahun 2017. Bank OCBC NISP akan terus melakukan inovasi produk dan layanan keuangan sebagai pilar pertumbuhan bank,” kata Parwati. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*