Nilai Rupiah Terapresiasi, Biaya Investasi Semen Indonesia Berkurang

Nilai Rupiah Terapresiasi, Biaya Investasi Semen Indonesia BerkurangFinanceroll – Emiten produsen semen, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), memproyeksikan mampu menghemat biaya investasi pembangunan dua pabrik baru seiring penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Penghematan itu dapat mendorong kinerja laba bersih perusahaan tahun ini karena adanya penurunan depresiasi dan beban keuangan.

 Sementara itu, Dwi Soetjipto  Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengatakan, dengan penguatan rupiah sebesar 6,6% secara� year to date, dampak yang paling terasa antara lain penghematan biaya pembangunan dua pabrik baru di Rembang dan Padang sekitar 5% dari total investasi Rp 7 triliun.

 Selain itu, penguatan rupiah juga meringankan biaya produksi terutama dari impor bahan baku. Saat ini sekitar 10%-15% bahan baku perusahaan masih diimpor.  Beban bahan baku impor serta beban keuangan dari ekspansi dapat lebih ringan.

Menurut data� Bloomberg, nilai tukar rupiah tercatat menguat 6,6% secara� year to date menjadi Rp 11.356 per dolar AS hingga akhir pekan lalu dari posisi awal tahun ini Rp 12.160. Kurs rupiah sempat mencapai titik terlemah terhadap dolar AS pada 3 Februari 2014 di posisi Rp 12.240 per dolar AS.

Untuk diketahui, saat ini perseroan sedang menggarap pembangunan dua pabrik baru di Rembang dan Padang. Pabrik baru perseroan di Padang diharapkan bisa selesai pada kuartal keempat  2015 dengan kapasitas produksi sebanyak 3 juta ton. Sementara pabrik di Rembang ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal kedua  2016 dengan total kapasitas 3 juta ton per tahun.

Dengan demikian,  pada 2016 total kapasitas produksi perseroan  diproyeksikan naik menjadi 39,3 juta ton dari kapasitas terpasang saat ini sebesar 31,8 juta ton.  Untuk mendanai ekspansi pembangunan dua pabrik tersebut, perseroan akan mencari pinjaman dari konsorsium bank BUMN antara lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sekitar Rp 1,5 triliun pada 2015 dan 2016.    Sejalan dengan itu, perseroan menargetkan laba bersih di 2014 dapat tumbuh di atas 10% dari realisasi 2013. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*