Nilai Proyek PTPP 2016 Lampaui Target

INILAHCOM, Jakarta – Meski perekonomian dunia dan domestik dilanda seret, PT PP (Persero) Tbk yang merupakan BUMN bidang konstruksi tak pernah sepi proyek. Capaian nilai proyeknya bahkan bisa melebihi target 2016.

Tumiyana, Direktur Utama PTPP mengatakan, kontrak baru PTPP hingga akhir Desember 2016 , nilainya mencapai Rp32,6 triliun, atau 105% dari target 2016.

Di mana, kata Tumiyana, total order book yang berhasil diraih sebesar Rp 71,5 triliun. Angka itu sudah termasuk carry over 2015 sebesar Rp39 triliun. “Perseroan telah bekerja secara maksimal sehingga target-target kinerja perusahaan yang ditetapkan pada awal tahun dapat dicapai,“ kata Tumiyana di Jakarta, Senin (16/1/2017).

Pencapaian kontrak baru Perseroan pada 2016, terang Tumiyana, terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar Rp 27,3 triliun, dan entitas anak perusahaan senilai Rp 5,3 triliun.

Adapun kontrak baru yang disumbang anak perusahaan sampai akhir Desember 2016, adalah sebagai berikut. Untuk PTPP Properti Tbk (PPRO) mencapai Rp 2,4 triliun, PTPP Pracetak Rp2,1 triliun, dan PTPP peralatan senilai Rp7389 miliar.

Sejumlah proyek besar yang berhasil diraih perseroan pada 2016, antara lain 2 ruas tol masing-masing senilai Rp 3 triliun dan Rp 2,7 triliun, proyek PLTGMG paket VII 100 MW yang berada di 4 (empat) lokasi (Flores, Nabire, Bontang, Ternate), PLMTG Lombok Peaker 130-150 MW senilai Rp1,42 triliun, Stadion Jayapura Rp1,2 triliun, MNP Paket B & C Reklamasi Rp891 miliar, Mobile Power Plant 500 MW Rp739 miliar yang berada di 8 (delapan) lokasi, Add On Grati Block 2 Project 150 MW Rp 729 miliar, MPP Dual Fuel GE/GT Package 8 (Jayapura & Kendari) Rp725 miliar.

Proyek lainnya adalah pembangunan Gedung BNI Tower senilai Rp714 miliar, AEON Mall Sentul Rp689 miliar, Tunjungan Boulevard Rp655 miliar, Bendungan Sukoharjo Lampung Rp555 miliar, Apartemen Pertamina RU di Balikpapan Rp497 miliar.

Selain berhasil melampaui target kontrak baru di 2016, lanjut Tumiyana, perseroan meyakini bisa melampaui target laba bersih yang telah dicanangkan di awal 2016.

Perseroan menargetkan perolehan kontrak baru pada 2017, bisa tumbuh di atas 20%  dibandingkan 2016 yang ditarget Rp31 triliun.

Mengacu kepada target kontrak baru di 2017 serta kontrak carry over, lanjut Tumiyana, perseroan menargetkan pendapatan naik 50% dibandingkan dengan 2016 yang berkisar Rp 17-19 triliun.

Dari target tersebut, Perseroan memiliki ekspektasi laba bersih komprehensif dapat tumbuh 40-50% di 2017. “Perseroan sangat optimistis dapat melampaui target kontrak baru tahun 2017 yang tumbuh lebih besar dari 20%. Hal itu didukung oleh program-program yang telah dicanangkan Pemerintah saat ini untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia,” ujar Tumiyana.

Setelah sukses melaksanakan aksi korporasi besar di 2016, yaitu mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah dan menghimpun dana dari publik melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih dahulu (HMETD) atau Rights Issue Perseroan dengan total dana sebesar Rp4,41 triliun untuk menambah permodalan Perseroan.

Lebih lanjut, Tumiyana bilang, guna mendukung peningkatan kinerja perusahaan di 2017. Perseroan akan melakukan berbagai aksi korporasi, antara lain Stock Split Saham dan Rights Issue PT PP Properti Tbk (PPRO),melaksanakan IPO 3 (tiga) Anak Perusahaan, yaitu PT PP Pracetak, PTPP Peralatan dan PTPP Energi. [ipe]

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*