Neraca Perdagangan Alami Defisit, Langkah China Capai Target Pertumbuhan Makin Berat

Neraca Perdagangan Alami Defisit, Langkah China Capai Target Pertumbuhan Makin Berat

Rilis data ekspor-impor dan neraca perdagangan dari China akhir pekan lalu memberikan sentiment negatif terhadap perdagangan di bursa saham Asia hari ini (10/3). Defisit neraca perdagangan China di bulan Februari lalu membengkak lebih dari estimasi disebabkan oleh nilai ekspor yang mengalami penurunan tajam.

Ekspor China di bulan Februari mengalami penurunan sebesar 18.1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kondisi ini membuat para pelaku pasar mempertanyakan kondisi kesehatan ekonomi di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini.

Impor mengalami kenaikan sebesar 10.1 persen di bulan Februari lalu. Melemahnya ekspor dan kenaikan impor tersebut membuat neraca perdagangan China di bulan Februari mencapai angka 23 miliar dollar AS.

Figur perdagangan China ini berada jauh dari estimasi. Sebelumnya diperkirakan ekspor akan menunjukkan kenaikan sebesar 6.8 persen dan impor naik 8 persen. Neraca perdagangan juga diprediksi masih akan menunjukkan surplus sebesar 14.5 miliar dollar.

Data neraca perdagangan ini menunjukkan bahwa ekonomi China masih menghadapi tekanan yang cukup besar. Kebijakan makro ekonomi yang lebih longgar diharapkan akan terjadi.

Pemerintah diharapkan akan memberikan stimulus fiskal untuk mendukung beberapa proyek investasi jika pertumbuhan tampak melambat. Tahun 2014 ini pemerintah China telah menetapkan target pertumbuhan sebesar 7.5 persen.

Ika Akbarwati/ Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research                                                                   

Editor: Jul Allens                                


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*