Financeroll – Beberapa negara-negara di bagian lain dirasa tidak terlalu terpengaruh oleh pasar saham Tiongkok yang terjun dan perlambatan ekonominya, namun perusahaan-perusahaan Eropa malahan berkebalikan dengan negara tirai bambu tersebut.
Negara pinggiran zona euro, seperti Spanyol, Italia dan Portugal, malah tercatat secara pertumbuhan industri otomotifnya memicu permintaan yang kuat dari Tiongkok cointohnya dari negara Jerman, kemudian kesuksesan dari fashion Perancis dan pertumbuhan yang solid di Belanda hingga sektor bahan kimia dan barang modal di Finlandia malahan berkembang sesuai dengan pertumbuhannya.
“Dari perlambatan negeri Tiongkok, Jerman telah mendapatkan manfaat dari keuntungan kelemahan mata uang,” kata Stewart Richardson, partner di RMG Wealth Management di London. Saham Eropa menjadi tujuan pilihan bagi investor di tahun ini, dengan uang tunai yang mengalir dari pasar negara berkembang dan Amerika Serikat. Dikutip dari Bank of America Merrill Lynch total dana sudah mencapai $80 miliar ke dana ekuitas Eropa tahun ini.
Sekitar 8 persen dari ekspor Jerman pergi ke Tiongkok dan sekitar 5 persen dari Perancis dan Finlandia, menurut Marc Chandler, kepala strategi mata uang global di Brown brothers Harriman di New York. [Untuk berlangganan sinyal premium dan pemasangan iklan hubungi pin bb 53738CAB]
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind