Negara di Afrika Ini Punya 9 Mata Uang

Jakarta -Mengatur duit dengan satu mata uang saja susah buat banyak orang. Bayangkan kalau di negara anda ada 9 mata uang yang berlaku. Itulah yang terjadi di Zimbabwe.

Situasi yang sulit dialami oleh dunia usaha di Zimbabwe, yang dipaksa untuk menggunakan mata uang asing, karena nilai mata uang dolar Zimbabwe runtuh dan ditarik dari peredaran oleh bank sentralnya.

Perdagangan di Zimbabwe menggunakan mata uang dolar AS, dolar Australia, rand Afrika Selatan, pula Botswana, poundsterling Inggris, yen Jepang, yuan China, dan rupee India.

“Mata uang asing ini digunakan untuk keperluan perdagangan. Sebanyak 50% dari perdagangan kami dilakukan dengan China, Afrika Selatan, sehingga kami memerlukan banyak mata uang,” kata Gubernur bank sentral Zimbabwe, John Mangudya, dilansir dari CNN, Jumat (25/3/2016).

Dolar AS menjadi mata uang resmi untuk cadangan devisa di Zimbabwe. Mangudya mengatakan, negaranya tidak bermaksud untuk menyingkirkan yuan atau rand.

Di jalan-jalan pada ibu kota Zimbabwe, Harare, dolar AS jadi mata uang paling diterima, namun para pedagang juga menerima sejumlah mata uang asing lain. Popularitas mata uang rand menurun setelah nilainya jatuh 30% tahun lalu. Warga Zimbabwe meninggalkan mata uang negara tetangganya tersebut.

Pebisnis lokal bisa menerima mata uang apapun, selama dia mendapatkan nilai tukar lebih menguntungkan dari nilai tukar resmi.

Seperti diketahui, Zimbabwe mengalami krisis mata uang sejak tahun 2000, di mana ekonominya mengalami krisis dan dolar Zimbabwe jatuh. Pada 2009 lalu, inflasi di Zimbabwe mencapai 230 juta persen, dan dolar AS dilegalkan untuk alat transaksi.

Saat itu, harga barang-barang di Zimbabwe berubah tiap menit, dan Zimbabwe mencetak mata uang kertas bernilai 100 triliun dolar.

(dnl/feb)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*