Muncul Lagi Isu The Fed Naikkan Suku Bunga, Agus Marto: Kita Perlu Waspada

Jakarta

Bank sentral Amerika Serikat (AS) dalam pertemuannya memberikan sinyal bahwa suku bunga acuan atau Fed fund rate dimungkinkan dinaikkan tahun ini. Hal tersebut perlu diwaspadai karena bisa saja terjadi capital outflow di pasar keuangan Indonesia.

“Kemarin ini dilakukan pertemuan (FOMC), di dalam pertemuan itu dibicarakan tentang kemungkinan menaikkan bunga di pertemuan selanjutnya, yaitu di bulan Desember di tanggal 16-17. Dan ini perlu kita waspadai,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo saat ditemui di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Jumat (30/10/2015).

Dia menjelaskan, melihat kondisi perekonomian dunia saat ini sepertinya belum mengarah pada perbaikan.

Selain soal AS, perkembangan ekonomi China juga perlu menjadi perhatian. Perkembangan ekonomi Tiongkok memang lebih baik dari yang diperkirakan.

Di kuartal ketiga tahun ini, pertumbuhan ekonomi China melebihi perkiraan yaitu 6,9%, padahal sebelumnya diperkirakan hanya akan tumbuh 6,8%.

“Tetapi masih banyak yang mengkhawatirkan bahwa sebenarnya kondisi China itu lebih buruk dari yang sebenarnya,” katanya.

Hal lain yang juga perlu diwaspadai adalah soal harga komoditi yang masih akan terus turun.

“Jadi, kondisi dalam negeri menunjukkan kondisi perbaikan, negara-negara berkembang yang lain sebetulnya banyak yang menunjukkan kondisi yang lemah. Tapi kondisi Indonesia cukup terjaga dan tumbuh dengan baik, namun kondisi dunia belum menggembirakan,” jelas dia.

Meski demikian, lanjut Agus, Indonesia rupanya masih menarik bagi kalangan investor asing. Masih banyak aliran dana asing melalui Surat Utang Negara (SUN).

Dalam periode Januari-Oktober 2015, pembelian SUN oleh asing mencapai Rp 60 triliun. Memang, angka ini jauh lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 120 triliun.

“Tetapi kalau kita lihat di SUN masih terjadi inflow untuk invest di SUN kita. Jadi, ini menunjukkan minat atas surat utang kita masih ada, masih menunjukkan jumlah yang besar walaupun tidak sebesar tahun yang lalu. Jadi kita melihat ini perkembangan ekonomi nasional yang baik,” terang dia.

Terlebih, kata Agus, stimulus yang diberikan pemerintah melalui paket kebijakan ekonomi V cukup memberikan sentimen positif terhadap pasar keuangan Indonesia.
 
“Ini menunjukkan konsistensi daripada pemerintah dan menujukkan satu komitmen untuk melakukan satu reformasi struktural, kita sambut baik. Dan semoga ke depan jadi lebih baik lagi. Khususnya hari ini kan ada persetujuan APBN 2016,” imbuh Agus.

(drk/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*