Multifinance telah antisipasi kenaikan beban

JAKARTA. Melemahnya mata uang Rupiah terhadap Dollar disikapi santai oleh multifinance. Alih-alih kenaikan gearing ratio sehingga membuat kenaikan beban kewajiban pinjaman multifinance.

Gunawan, Chief Executive Officer PT Indomobil Indonesia (IMFI) menjelaskan, semua pinjaman dalam bentuk dollar di IMFI sudah dilakukan lindung nilai atau hedging. Sehingga secara cashflow sudah terlindungi dari resiko perubahan nilai tukar.

“Untuk beban pembiayaan secara pelemahan Rupiah ada dampaknya. Tapi terkompensasi dengan pendapatan swap yang nilainya positif jadi tidak banyak mempengaruhi,” papar Gunawan pada Minggu (30/8).

Sebagai informasi, tahun ini, IMFI berhasil mendapatkan kepercayaan dari dari 24 bank internasional yang berasal dari tujuh negara yakni Taiwan, Jepang, Filipina, Singapura, India, Amerika Serikat dan Hongkong. Juli lalu, IMFI mendapatkan pinjaman sindikasi mencapai US$ 300 juta.

Tidak ketinggalan, PT Federal International Finance (FIF Group) memastikan perusahaannya tidak terdampak kepada beban perusahaan. Djap Tet Fa, Direktur FIF Group menjelaskan, kondisi pelemahan mata uang Rupiah berpengaruh pada pinjaman Dollar baru karena bunga dan swap cost yang naik.

Namun terhadap pinjaman lama dikatakan Tet Fa tidak terpengaruh. “Kami lebih banyak memanfaatkan pinjaman dalam bentuk rupiah seperti: kredit bank dan obligasi,” papar Tet Fa.

FIF Group juga belum melakukan pinjaman asing terbarunya. Setelah pada kuartal satu sebelumnya memperoleh pinjaman dari JBIC Syndicated sebesar US$ 225 juta. Sindikasi pinjaman ini oleh HSBC, Mizuho dan Bank of Tokyo Mitsubishi UFH serta JBIC dan delapan regional Bank Jepang.

Editor: Yudho Winarto.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*