Mulia Industrindo Rugi Kurs Rp 627,4 Miliar

Jakarta – perusahaan manufaktur kaca dan keramik, PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) mengalami rugi selisih kurs sebesar Rp 627,4 miliar. Jumlah ini meningkat 148,7 persen dibandingkan selisih kurs 2012 sebesar Rp 252,2 miliar.

Hal itu menyebabkan perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp 474 miliar, meningkat 15,6 kali lipat dibandingkan kerugian 2012 sebesar Rp 30,3 miliar. Padahal, penjualan bersih tercatat naik 13,3 persen selama 2013, dari Rp 4,5 triliun pada 2012 menjadi Rp 5,1 triliun.

Manajemen Mulia Industrindo menjelaskan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi sepanjang tahun lalu berdampak signifikan pada kinerja perseroan.

Tak hanya itu, kerugian berulang sejak 2009 menyebabkan perseroan mengalami defisit sebesar Rp 3,3 triliun hingga 2013.

“Tingginya nilai tukar mata uang asing sejak 1997 menyebabkan Grup mengalami kesulitan keuangan untuk menyelesaikan kewajibannya,” ungkap manajemen Mulia Industrindo dalam laporan keuangan yang dirilis, Rabu (2/4).

Karena itu, lanjut manajemen, Mulia Industrindo berniat mengandalkan arus kas kegiatan operasional untuk membayar pokok dan bunga pinjaman. Perseroan menargetkan peningkatan volume dan harga jual untuk pasar ekspor dan domestik.

Hal ini diharapkan dapat menciptakan margin yang lebih baik serta penghematan biaya.

“Langkah tersebut diambil untuk menyelesaikan utang yang telah direstrukturisasi pada 2010,” tutup Manajemen.


Distribusi: BeritaSatu – Pasar Modal

Speak Your Mind

*

*