Mulai Musim Hujan, Harga 2 Produk Pangan Ini Rawan Melonjak

Jakarta -Pemerintah harus mewaspadai lonjakan harga beras dan komoditi pangan lainnya seperti cabai untuk beberapa bulan ke depan. Musim hujan bisa mengganggu produksi beras hingga komoditi pangan lainnya.

Demikianlah diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam konferensi pers yang digelar di kantornya, Senin (1/12/2014).

“Pemerintah harus dapat mengendalikan komoditas seperti beras. Karena sesuai laporan BMKG, musim hujan secara intensif akan terjadi sejak awal Desember,” ungkapnya.

Pada laporan bulan November, beras menyumbang pengaruh terhadap inflasi sebesar 0,06%. Suryamin menyatakan kenaikan harga rata-rata mencapai 1,47%.

“Ini sudah masuk musim panceklik. Jadi beras harus diwaspadai. Paling tinggi kenaikan terjadi di Serang dan Mataram. Masing-masing kenaikan 5%,” terangnya.

Indikator lainnya adalah kenaikan harga gabah kering panen (GKP) yang naik 3,9% atau mencapai Rp 4.535,02 per kg. Kemudian tahap penggilingan Rp 4.611,82 per kg atau naik 3,73% dibandingkan bulan sebelumnya.

“Kenaikan harga gabah bisa mendorong harga jual beras,” sebut Suryamin.

Selain beras, juga harus diwaspadai adalah cabai merah, karena hampir semua kota di Indonesia mengalami lonjakan harga, rata-rata mencapai 44,97%.

“Cabai rawit juga mengalami lonjakan harga menjadi 65,49% rata-rata hampir di semua kota. Harus diperhatikan oleh pemerintah,” tukasnya.

(mkl/hen)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*