Mulai 27 Maret, Kurs BI Gantikan NDF Singapura!

Mulai 27 Maret, Kurs BI Gantikan NDF Singapura!

TEMPO.CO, Jakarta – Otoritas Singapura akan menghapus kurs referensi non-deliverable forward (NDF) untuk transaksi USD/IDR. Komite Transaksi Valuta Asing Singapura (SFEMC) akan menutup transaksi valuta asing berdenominasi rupiah di pasar derivatif Singapura (NDF) dan menggantinya dengan kurs referensi Bank Indonesia (Jisdor) mulai 27 Maret 2014.

Dengan demikian, pemegang kontrak rupiah yang jatuh tempo pada 28 maret 2014 dan sesudahnya mengalihkan kontrak mereka sesuai kurs Jisdor yang tersedia di halaman resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id).

Menteri Keuangan, Muhammad Chatib Basri, menilai digunakannya Jisdor sebagai keberhasilan BI dalam menyajikan prediksi nilai mata uang rupiah. “Keberhasilan yang dicapai oleh BI ini membuktikan bahwa prediksi yang dikeluarkan BI sebagai informasi kredibel dan dapat dipercaya.”

Ia mengatakan sering melihat perbedaan prediksi harga yang disajikan pasar NDF dengan Jisdor. Seringkali perkiraan yang disajikan NFD lebih tinggi dari prediksi yang disajikan BI.

Menurut Chatib, Jisdor menjadi kredibel karena dia mencerminkan rate yang sesungguhnya. Sebelumnya pasar uang Singapura tidak mau menggunakan Jisdor sebagai acuan karena menganggap Jisdor tidak reliabel. “Ini merupakan prestasi yang diperoleh BI,” kata Chatib.

BI telah mempromosikan kurs Jisdor sebagai kurs referensi tandingan sejak Mei 2013 lalu. BI mendesak korporat dan bank-bank lokal untuk menggunakan patokan pasar spot dalam negeri untuk menyelesaikan kontrak rupiah ke depan.

Pengakuan atas kredibilitas kurs Jisdor ini membawa rupiah menguat di kisaran 11.700 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam dua hari perdagangan terakhir.

Sebelumnya, kurs NDF Singapura menjadi acuan bagi korporat dan juga investor pasar keuangan global untuk melakukan lindung nilai atas investasi aset keuangan di Indonesia. Namun, dalam kenyataannya, kurs NDF kerap menjadi arena spekulan untuk menekan pasar spot yang pada akhirnya menekan nilai tukar rupiah.

REUTERS | M. AZHAR | MAYA NAWANGWULAN

Berita terpopuler:
Facebook Beli WhatsApp Senilai US$19 Miliar
Tifatul: 50 Persen Pelajar Pernah Akses Pornografi
Yahoo Akuisisi Startup Distill
Facebook Kini Beri Banyak Pilihan Jenis Kelamin


Sumber: http://www.tempo.co/rss/bisnis

Speak Your Mind

*

*