Momentum Yang Dapat Angkat Dollar AS Kembali

Masuki perdagangan forex sesi Asia awal pekan (30/1), dollar AS kembali alami tekanan jual setelah 2 hari terakhir berhasil menguat terhadap beberapa rival utamanya. Sentimen profit taking terhadap banyak rival utamanya pagi ini menjadi alasan pelemahan dollar AS, namun melihat penggerak fundamental sepanjang hari diperkirakan akan bergerak rally.

Beberapa momentum yang dapat mengangkat nilai dollar AS hari ini pertama pada sesi Eropa terdapat rilis data ekonomi penggerak euro yang diperkirakan menunjukkan data yang buruk yaitu data prelim tingkat inflasi Jerman bulan Januari serta data sentimen ekonomi Eurostat.

Lalu pada sesi Amerika akan terdapat beberapa sentimen positif dari rilis data penggerak mayor seperti data core PCE index, data personal spending, personal income serta data pending home sales. Semua rilis data tersebut diperkirakan akan menunjukkan data yang positif dan meningkat.

Momentum berikutnya  sebagai penggerak negatif kurs aussie yaitu perkembangan harga minyak mentah yang pada sesi Asia masih melanjutkan pelemahan harga akhir pekan. Jika pada sesi Eropa dan sesi Amerika turun lagi maka dollar AS akan melaju terhadap rivalnya pada kurs komoditas.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama di tengah perdagangan sesi Asia turun  ke posisi 100,17 setelah dibuka pada posisi 100.30. Perdagangan akhir pekan dollar AS ditutup pada posisi 100.53

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*