Minyak Turun, Harga Premium dan Solar Belum Tentu Turun

Jakarta -Walau harga minyak dunia dalam satu-dua hari terakhir mengalami tren penurunan, namun bukan berarti harga bahan bakar minyak (BBM) terutama bensin Premium dan solar turun.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja memastikan, harga Premium dan solar pada Agustus nanti tidak akan diturunkan, walaupun saat ini harga minyak di bawah US$ 50 per barel.

“Pemerintah mengevaluasi harga BBM itu tiap 3-6 bulan sekali. Nah, dalam 3 bulan terakhir ini kan negatif (rugi),” kata Wiratmaja ditemui di sela peluncuran Pertalite, di SPBU Abdul Muis, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/7/2015).

Wirat mengakui, harga minyak dalam beberapa hari terakhir mengalami tren penurunan, namun bukan berarti pada 1 Agustus nanti harga BBM juga harus turun. Karena evaluasi harga BBM dihitung selama 3-6 bulan sekali.

“Dua hari terakhir ini kan harga MOPS (Mean of Platts Singapore) atau harga patokan minyak Singapura turun, harga minyak dunia juga kan turun. Tapi kita akan tetap evaluasi, dan akan dikeluarkan pada 1 Agustus nanti,” ungkapnya.

Ia menambahkan, karena dalam 3 bulan terakhir ini PT Pertamina (Persero) merugi menjual Premium dan Solar, akibat harga keekonomian lebih tinggi dari pada yang ditetapkan pemerintah, seperti Premium Rp 7.300/liter dan Solar Rp 6.900/liter, maka pemerintah memutuskan untuk tidak menurunkan harga BBM.

“Karena kan kita sudah 3 bulan ini kan negatif kan, jadi kayaknya tidak akan diturunkan. Karena harus meng-cover yang negatif dulu,” tutup Wiratmaja.

(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*