Minyak terus tenggelam ke US$ 36,68 per barel

SEOUL. Minyak menuju penurunan terpanjang hampir sembilan bulan terakhir terkait spekulasi keputusan OPEC untuk secara efektif memangkas target produksi yang akan membuat pasar kelebihan pasokan. Harga kontrak minyak tergelincir untuk hari keenam, periode terpanjang sejak bulan Maret.

Mengacu data Bloomberg, Jumat (11/12) pukul 9.24 waktu Seoul, kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Januari berada di level US$ 36,68 per barel atau turun 8 sen di New York Mercantile Exchange.

Sebelumnya, minyak turun 1,1% menjadi $ 36,76 pada hari Kamis (10/12), penutupan terendah sejak Februari 2009. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah 74% di bawah rata-rata 100-hari.

Asal tahu saja, minyak telah merosot 11% sejak 4 Desember sejak keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak untuk mempertahankan produksinya. Produksi minyak OPEC naik ke level tertinggi tiga tahun pada bulan November, menurut laporan bulanan, akibat meningkatnya volume produksi Irak lebih dari mengimbangi kemunduran sedikit Arab Saudi.

Minyak telah kehilangan 39% dalam satu tahun terakhir akibat dari kebijakan OPEC yang mempertahankan produksi untuk mempertahankan pangsa pasar terhadap biaya produsen yang lebih tinggi di tengah melimpahnya pasokan global. ConocoPhillips akan mengurangi belanja modal sebesar 25% tahun depan menjadi U$ 7.7 miliar untuk melindungi dividend yield tertinggi di antara produsen minyak utama AS, pada hari Kamis.

Sementara itu, minyak jenis Brent untuk pengiriman Januari turun 38 sen, atau 1%, ke $ 39,73 per barel pada hari Kamis di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, yang merupakan penutupan terendah sejak Februari 2009. Minyak mentah acuan Eropa mengakhiri sesi dengan premi lebih besar U$ 2,97 dari WTI.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*