Minyak Runtuh, Emas Konsolidasi Jelang FOMC


shadow

Financeroll – Harga minyak mentah runtuh lagi di Asia setelah stok minyak mentah di Amerika Serikat meningkat menurut data American Petroleum Institute (API) yang menunjukkan stok pekan lalu naik 10,5 juta barel, sedangkan sulingan turun 252.000 barel stok dan persediaan bensin turun 583.000 barel. Data serupa dari Departemen Energi akan dirilis malam ini.

Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah WTI untuk pengiriman April turun 1,19% menjadi $44,666 per barel. Kemarin minyak mentah berjangka mendekati level terendah enam tahun sebelum sedikit rebound dalam perdagangan menjelang pertemuan FOMC. Di Intercontinental Exchange (ICE), minyak mentah Brent untuk pengiriman April turun 0,52 atau 0,96% menjadi $53,42 per barel.

Di Afrika, menteri energi dari Aljazair, Angola dan Nigeria bertemu untuk membahas strategi untuk memerangi jatuhnya harga minyak dunia. Sementara itu dolar AS mulai mengurangi apresiasi yang cepat terhadap euro, turun tipis terhadap rival dari Eropa untuk hari kedua berturut-turut. Komoditas dalam denominasi dolar seperti minyak mentah membebani pembeli asing ketika dolar menjadi lebih kuat.

Harga emas sedikit lebih tinggi di pagi ini, karena investor bersikap hati-hati menjelang review kebijakan moneter Federal Reserve yang mungkin menandakan suku bunga segera meningkat. Pada divisi Comex New York Mercantile Exchange, harga emas untuk pengiriman April naik tipis 0,07% menjadi $1.149,00 per troy ounce. Semalam, emas anjlok ke $1.141,60 pada awal perdagangan pagi di AS, level terendah sejak awal November, sebelum bergerak naik mendekati $1.160. Para investor tampak mengurangi kepemilikan mereka atas logam mulia sebelum pertemuan Federal Open Market Committee. Periode suku bunga yang lebih tinggi bisa menjadi beban bagi emas, yang harus berjuang melawan aset yield-bearing ketika harga bergerak ke arah yang lebih tinggi.

Jadi hari ini semua pelaku perdagangan komoditas baik itu emas, perak, tembaga dan minyak mentah akan menyatukan pandangan mereka kepada pengumuman FOMC di akhir pertemuan 2-hari mereka. Jika The Fed mengubah atau menghilangkan kata-kata “tetap bersabar” maka ada peluang lebih besar suku bunga AS akan segera naik, biasanya pada satu atau dua pertemuan selanjutnya. Jika hal itu terjadi berarti Juni atau September suku bunga fed fund akan segera menanjak dan tentunya ini bisa berdampak negatif bagi komoditas. (Tata Suharta – Financeroll)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*