Minyak Perjuangkan $50, Emas Tunggu NFP


shadow

Financeroll – Minyak mentah berjangka ditutup naik lebih dari 4%, berusaha merebut kembali level $50 per barel pada sesi Kamis, didukung data klaim pengangguran yang lebih baik dari perkiraan di AS dan perkiraan pertumbuhan ekonomi Uni Eropa yang lebih tinggi membantu meningkatkan prospek untuk permintaan energi. Tanda-tanda perbaikan ekonomi dari berkurangnya jumlah pengangguran di AS dapat menyebabkan dorongan permintaan untuk energi, yang dapat membantu mengurangi banjir pasokan minyak AS.

Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah untuk pengiriman Maret naik $2,03, atau 4,2%, diututup di $50,48 per barel. Harga minyak mentah sempat turun lebih dari dua kali lipat jumlah itu pada sesi sebelumnya. Minyak mentah Brent naik $2,41, atau 4,5%, berakhir pada $56,57 per barel di bursa ICE Futures London.

Sementara itu emas berjangka menetap lebih rendah pada hari Kamis, namun diadakan atas tanah $ 1.260 per ounce karena pedagang menunggu data tenaga kerja AS kunci karena minggu ini untuk petunjuk tentang permintaan untuk logam.

Emas untuk pengiriman April turun $1,80, atau 0,1%, ditutup di $1,262.70 per ounce setelah naik $4,20 pada hari Rabu. Perak untuk pengiriman Maret turun 20 sen, atau 1,1%, ke $17,196 per ounce.

Kabar dari Yunani mengenai perundingan pemerintahan baru dengan Uni Eropa atas bailout dan anti penghematan mendukung emas dan perak. Tapi, di sisi lain, setiap data ekonomi AS akan terus dipantau untuk mengukur kapan kiranya Federal Reserve akan mulai meningkatkan suku bunga. Harga emas dan perak akan kembali bersinar jika ada indikasi yang jelas tantang penundaan dalam kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.

Jadi kini para pelaku perdagangan komoditas akan menyorotkan perhatiannya pada data Nonfarm Payroll yang dijadwalkan rilis pada pukul 20.30 wib. Indikasi perbaikan ekonomi akan berdampak positif bagi harga minyak mentah namun bisa negatif bagi emas dan perak.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*