Minyak naik setelah Iran tantang kesepakatan nuklir

New York (ANTARA News) – Harga minyak mentah dunia melonjak pada Jumat (Sabtu pagi WIB), mengakhiri pekan fluktuatif pada catatan tinggi, setelah Teheran menimbulkan pertanyaan baru tentang kesepakatan nuklir yang akan memungkinkan minyak Iran kembali ke pasar.

Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei naik 1,30 dolar AS menjadi menetap pada 57,87 dolar AS, bertambah lebih dari tiga dolar AS per barel selama seminggu, lapor AFP dan Xinhua.

Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) atau light sweet untuk penyerahan Mei naik 85 sen menjadi berakhir di 51,64 dolar AS per barel, 2,35 dolar AS di atas penutupan pekan sebelumnya.

Harga minyak telah didorong lebih rendah dalam dua sesi sebelumnya oleh lebih banyaknya tanda-tanda bahwa kelebihan pasokan di Amerika Serikat berbalik naik (rebound) setelah Presiden Iran Hassan Rouhani dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei tampak mundur dari perjanjian yang dibuat dalam negosiasi seminggu lalu atas program nuklir negara itu.

Rouhani mengatakan sanksi Barat terhadap Iran, yang telah memaksa ekspor minyak mentahnya turun hingga setengahnya, harus segera dicabut setelah kesepakatan secara resmi selesai.

Amerika Serikat menegaskan pandangannya bahwa sanksi akan dikurangi “secara bertahap setelah verifikasi bahwa Iran telah memenuhi komitmen khusus di bawah penyelesaian rencana aksi komprehensif bersama.”

“Ada perasaan merayap bahwa risiko geopolitik luar negeri naik,” kata analis pasar minyak Phil Flynn dari Price Futures Group.

“Situasi dengan Iran, dengan komentar dari Ayatullah kemarin tentang kerangka untuk kesepakatan itu, itu benar-benar menimbulkan pertanyaan kapan kesepakatan dengan Iran bisa dilakukan.”

Flynn mencatat bahwa penurunan lain dalam hitungan rig Baker Hughes di Amerika Utara, yang menunjukkan tingkat aktivitas eksplorasi dan pengembangan di ladang minyak, membantu sebagai dukungan terhadap harga.

Harga minyak mentah juga naik di tengah spekulasi bahwa harga rendah akan mengurangi kelebihan pasokan karena jumlah rig AS yang beroperasi terus menurun pekan ini.

Jumlah rig AS yang secara aktif melakukan pengeboran minyak dan gas bumi pada 10 April turun 40 rig menjadi 988 rig, perusahaan jasa minyak Baker Hughes melaporkan pada Jumat. Analis yakin bahwa harga minyak mentah yang rendah memaksa produsen minyak serpih AS memperlambat produksinya.

Pekan lalu produksi minyak mentah AS meningkat 18.000 barel menjadi 9,404 juta barel per hari, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA).

Persediaan minyak mentah AS meningkat 10,9 juta barel menjadi 482,4 juta barel, 98,3 juta barel lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Sementara itu, persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak, naik 1,2 juta barel menjadi 60,2 juta barel.

Data positif dari AS, konsumen minyak terbesar juga mendukung harga minyak.

Pekan lalu, angka pendahuluan klaim pengangguran awal disesuaikan secara musiman mencapai 281.000, meningkat 14.000 dari tingkat revisi pekan sebelumnya, menurut Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis.

(Uu.A026)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*