Minyak naik hari kelima karena produksi AS turun

New York (ANTARA News) – Harga minyak AS melonjak ke tertinggi 2015 pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah penurunan tipis dalam produksi minyak AS memicu pembicaraan bahwa pasar minyak kelebihan pasokan bisa berbalik.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, melonjak 3,10 dolar AS menjadi berakhir di 56,39 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, harga penutupan tertinggi sejak 23 Desember, lapor AFP.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei, naik 1,89 dolar AS menjadi menetap di 60,32 dolar AS per barel di perdagangan London.

Kenaikan tersebut memperpanjang reli pasar menjadi hari kelima berturut-turut.

Pada pagi hari, Departemen Energi AS (DoE) melaporkan produksi minyaknya turun 20.000 barel atau 0,2 persen, menjadi 9,38 juta barel per hari, di pekan yang berakhir 10 April.

Persediaan minyak mentah AS berdiri pada tingkat tertinggi untuk kali tahun ini setidaknya dalam 80 tahun terakhir, kata DoE, namun kenaikan minggu lalu lebih kecil dari yang diperkirakan.

Analis menyatakan hati-hati pada lonjakan harga Rabu.

“Saya pikir reli ini akan terhenti,” kata Matt Smith, seorang analis di Schneider Electric. “Kami mendapat sedikit menjelang kami sendiri di sini.”

Smith mengatakan kemungkinan masih terlalu dini untuk hitungan rig AS yang lebih rendah berarti memperlemah pasokan.

“Ya, ada beberapa poin data, tetapi itu tidak berarti AS tidak dipenuhi minyak mentah,” katanya.

Sementara itu, Badan Energi Internasional (IEA) yang berbasis di Paris memotong proyeksi pasokan negara-negara non-OPEC, mengutip prospek produksi yang lebih rendah untuk AS dan Kanada serta “memburuknya konflik” di Yaman.

Badan ini juga menaikkan perkiraannya untuk permintaan minyak 2015 sebesar 90.000 barel per hari. IEA sekarang memperkirakan konsumsi 2015 sebesar 93,6 juta barel per hari, naik 1,1 juta barel per hari untuk tahun ini.

(Uu.A026)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2015


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Speak Your Mind

*

*