Minyak Murah Kembali Makan Korban

Jakarta -Harga minyak dunia sepanjang tahun ini turun sekitar 50% dari tingkat tertingginya di atas US$ 100 per barel pada Juni 2014 lalu. Ini membuat banyak perusahaan minyak memangkas jumlah karyawannya.

Kali ini, ConocoPhillips, salah satu perusahaan energi terbesar di Amerika Serikat (AS), berencana memangkas 1.800 pekerjanya. Jumlah pekerja yang banyak dipangkas adalah dari wilayah operasinya di Amerika Utara.

Pasokan minyak yang berlimpah dan permintaan yang menurun, telah membuat harganya turun dari US$ 100 per barel tahun, lalu menjadi tinggal US$ 38 per barel

Dilansir dari CNN, Rabu (2/9/2105), kondisi penurunan harga minyak ini membuat perusahaan energi kesulitan untuk membuat rencana jangka panjang. Jumlah pekerja yang dipangkas ConocoPhillips ini mencapai 10% dari total pekerja di perusahaan itu.

Sebelum ConocoPhillips, sudah ada sejumlah perusahaan minyak yang memangkas jumlah pekerjanya.

Pada Juni 2014-April 2015, perusahaan energi di AS mengumumkan memangkas 51.000 pekerjanya. Ini dilakukan oleh Schlumberger, Baker Hughes, dan Halliburton.

Saham-saham sektor energi di bursa AS memang tengah mengalami tren penurunan. Saham ConocoPhillips sudah turun 40% dalam setahun terakhir ini.

(dnl/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*