Minyak Merosot Lagi Menjelang OPEC, Emas Tertahan Level Psikologis


shadow

Financeroll Harga minyak merosot ke level terendah dalam lebih dari empat tahun Selasa, karena para pedagang meragukan Organisasi Negara Pengekspor Minyak akan memberikan pengurangan produksi yang signifikan ketika para pejabat kartel itu bertemu akhir pekan ini. Minyak mentah Nymex WTI untuk pengiriman Januari turun $1,69, atau 2,2%, ditutup pada $74,09 per barel, posisi akhir terendah untuk kontrak berjangka teraktif sejak September 2010. Brent ICE Januari  turun $1,35, atau 1,7%, ke $78,33 per barel.

Nada bearish dalam perdagangan komditas ini mulai tampak pada pertengahan Selasa pagi waktu New York setelah pertemuan para pejabat energi dari empat negara penghasil minyak utama gagal mencapai kesepakatan mengenai penurunan produksi. Minyak sempat memangkas kerugian setelah The Wall Street Journal mengatakan OPEC beringsut menuju kompromi tentang pengurangan produksi, namun kabar itu tak banyak berpengaruh yang akhirnya meninggalkan minyak menuju posisi terendah baru.

Pasar memperkirakan OPEC hanya akan sedikit memangkas produksinya. Pasokan dan permintaan dapat memperoleh keseimbangan harga di atas level saat ini, namun prosesnya mungkin lambat. Diperkirakan Nymex WTI akan berada di kisaran $88 hingga $92 per barel pada akhir 2015, turun dari perkiraan sebelumnya yaitu $97 sampai $102. Minyak terus berada di bawah tekanan setelah laporan berita mengatakan pertemuan para pejabat dari Venezuela, Arab Saudi, Meksiko dan Rusia OAO Rosneft gagal mencapai kompromi. Dilaporkan para pejabat itu sepakat untuk bertemu lagi dalam tiga bulan untuk membahas pasar minyak. Rusia, produsen minyak terbesar kedua di dunia, dan Meksiko, kesepuluh terbesar, bukan anggota OPEC.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa Arab Saudi kemungkinan akan berusaha untuk tetap mempertahankan produksi dekat ke batasan 30 juta barel per hari, mengutip seorang pejabat Teluk akrab dengan posisi Saudi. Niat Riyadh, bagaimanapun, belum dikomunikasikan dengan jelas kepada anggota lain, dan Arab Saudi bisa memutuskan untuk mengambil langkah yang berbeda pada saat pertemuan Kamis nanti.

OPEC telah melebihi pagu produksi 30 juta barel per hari, dengan produksi sekitar 30,7 juta barel per hari pada bulan September, menurut Badan Energi Internasional. Analis mengatakan kesepakatan untuk kembali ke pagu produksi dapat memberikan dukungan jangka pendek. Pengurangan yang lebih besar diperlukan untuk memberikan bouncing harga yang lebih berkelanjutan. Harga minyak telah merosot lebih dari 30% sejak pertengahan tahun pada pertumbuhan pasokan minyak dunia dan penurunan permintaan.

Pada hari yang sama, emas berjangka naik sedikit lebih tinggi namun tidak bisa bertahan di atas $1.200, zona di mana banyak pedagang cenderung berhati-hati. Harga logam kuning sempat merosot sejenak di sesi kemarin setelah data pertumbuhan ekonomi (PDB) AS yang muncul lebih baik dari perkiraan ditengarai bisa meredam permintaan untuk aset safe-haven. Namun, harga emas pulih setelah kepercayaan konsumen AS secara tak terduga mundur pada bulan November, menandakan bahwa konsumen kurang optimis tentang ekonomi.

Emas berjangka Desember naik tipis $1,40, atau 0,1%, pada $1,197.10 per ounce, setelah sempat berada di atas level psikologis $ 1.200. Sejauh ini harga emas mampu meningkat 2%, sebuah indikasi bagus yang bisa mendorongnya naik lebih tinggi dengan target di zona $1235. Sementara itu, perak untuk pengiriman Desember ditutup lebih tinggi sebesar 17 sen, atau 1%, pada $16,55 per ounce.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*