Minyak Mentah Tetap Naik di Perdagangan Asia

INILAHCOM, Singapura – Minyak mentah di perdagangan Asia harga tertinggi dalam tujuh pekan terakhir pada Rabu (22/2/2017). OPEC mengisyaratkan mematuhi kesepakatan untuk memangkas produksi minyak sejak awal tahun ini.

Minyak mentah AS untuk kontrak April naik 3 sen menjadi US$54,36 per barel. Pada Selasa kemarin merupakan akhir kontrak untuk Maret dengan naik 66 sen atau 1,2 persen ke US$54,06 per barel.  

Sementara minyak mentah Brent naik 0,9 persen ke US$56,66 per barel atau mendekati harga tertinggi pada 2 Februari di US$57,31 per barel. Demikian mengutip cnbc.com.

Analis dari Citi memprediksi minyak mentah akan mencapai US$70 per barel pada akhir tahun ini. Alasannya, data OPEC dan non-OPEC telah mulai merealisasikan kesepakatan bulan November 2016. Mereka sepakat untuk memangkas produksi minyak mentah hingga 1,8 jua barel per hari. Tujuannya untuk mengatasi kelebihan pasokan di pasar global sejak 2014 lalu.

Mohammad Barkindo, Sekjen OPEC, mengatakan data Januari menunjukkan kesesuaian dari negara-negara anggota yang berpartisipasi dalam penurunan produksi telah di atas 90 persen.  “Persediaan minyak akan menurun lebih lanjut tahun ini,” katanya saat konferensi pers pertemuan industri di London, Selasa kemarin.

“Semua negara yang terlibat tetap teguh dalam penentuan untuk mencapai tingkat (harga) yang lebih tinggi,” kata Barkindo.

Rusia dan produsen luar lainnya sampai saat ini, disampaikan persentase yang lebih kecil dari pemotongan, tapi Barkindo mengatakan ini akan mengalami peningkatan.

“Itu terlalu dini untuk mengatakan jika pengurangan pasokan, yang berlangsung selama enam bulan dari 1 Januari, akan perlu diperpanjang atau diperdalam pada pertemuan OPEC mendatang pada bulan Mei,” katanya.

 


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*