Minyak Mentah Tertekan Data AS di Pasar Asia

INILAHCOM, Tokyo – Harga minyak mentah jatuh ke angka terendahnya sejak akhir November di Asia pada Senin (13/3/2017). Seiring peningkatan produksi AS yang meniupkan ancaman gagalnya usaha OPEC untuk menekan pasokan global.

New York Merchantil Exchange, light sweet crude oil untuk pengiriman April diperdagangkan pada US$48,13 per barel, turun 44 sen atau 0,9% di sesi elektronik Globex. Brent di bursa ICE Futures London turun 39 sen ayau 0,7% ke US$50,99 per barel. Sedangkan harga minyak Amerika turun lebih dari 9% pekan lalu.

Produsen AS menambahkan delapan rig minyak pada pekan yang berakhir 3 Maret, menurut Baker Hughes. Penambahan ini menandai peningkatan selama delapan minggu berturut-turut. Pada minggu yang sama, persediaan minyak mentah AS meningkat 8,2 juta barel menjad 528.4 juta barel. Produksi juga meningkat sebesar 56 ribu barel per hari menjadi 9,088 juta barel.

Sepanjang tahun ini, produksi minyak mentah AS diperkirakan akan mencapai 9,2 juta barel per hari dan naik 500 ribu barel per hari pada 2018.

“Dengan pasar masih mencerna kenaikan persediaan, harga minyak cenderung tetap di bawah tekanan hari ini,” kata ANZ Research, seperti mengutip marketwatch.com.

Meningkatnya persediaan Amerika ini membuat usaha OPEC dan negara produsen lainnya termasuk Rusia untuk mengurangi pasokan global dengan mengurangi produksi menjadi sia-sia.

“Kecuali ada tanda-tanda positif dari produsen non OPEC unntuk menurunkan produksi atau ada pasokan outage yang signifikan, produksi Amerika ini akan merusak rencana OPEC,” kata Stuart Ive, manager di OM Finance.

Analis mengkhawatirkan bahwa meningkatnya produksi Amerika ini akan membuat anggota OPEC untuk menghentikan penurunan produksinya. Langkah itu bisa menghapus segala kemungkinan bahwa kelumpok negara pengekspor minyak ini untuk memperpanjang perjanjiannya.

Kelebihan pasokan masih mendesak traders dan manajer keuangan untuk terus menjual jika produksi AS terus meningkat, kata salah satj trader Singapura.

Nymex blendstock untuk April jatuh 138 poin menjadi US$1,5863 per galon, sementara itu diesel April diperdagangkan US$1,5052 lebih tinggi 16 poin. ICE untuk April turun menjadi US$455,00 per metrik ton, melemah US$4,75 pada penutupan sesi Jumat. [hid]
    


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*