Minyak Mentah Rally, Emas Terhempas Dipukul Yunani


shadow

Financeroll – Minyak mentah berjangka menguat jauh di atas $50 per barel hingga ditutup pada tingkat tertinggi 2015 di sesi Selasa karena harga melonjak terpicu oleh spekulasi bahwa penurunan tajam dalam kegiatan pengeboran AS akan mengakibatkan penurunan pasokan.

Di New York Mercantile Exchange, light-sweet crude futures untuk pengiriman Maret ditutup pada $3,48, atau 7%, di $53,05, mendekati $53,27, level penutupan 31 Desember. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret di bursa berjangka ICE London naik $3,16, atau 5,8%, ke $57,91 per barel. Kedua benchmark harga minyak dunia telah melonjak 19% selama empat sesi terakhir, tapi pasar tetap waspada  dan mencermati apakah harga yang sedang melambung ini bisa bertahan.

Pasar melihat kelanjutan dari kekhawatiran tentang pemotongan pengeluaran modal dan pemogokan kilang, ditambah dengan penurunan dolar yang tajam membuat bagian bawah bearish trend harga minyak terlihat lebih solid.

Penurunan jumlah rig pada hari Jumat sangat menarik perhatian, sedangkan koreksi dolar menyediakan dorongan yang cukup mumpuni untuk harga minyak mentah. Sementara itu pemotongan belanja modal dan pengeboran diterjemahkan menjadi pertumbuhan produksi yang lebih lambat dari luar Organisasi Negara Pengekspor Minyak.

Pada sesi yang sama emas tergelincir karena daya tarik safe-haven memudar setelah Yunani mengambil sikap yang lebih akomodatif pada kebuntuan dengan Uni Eropa tentanng pembayaran utang.

Emas untuk pengiriman April turun $16,60, atau 1,3%, ditutup di $1,260.30 per ounce. Maret perak berjangka naik 7 sen menjadi $17,32 per ounce.

Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis mengusulkan swapping utang Yunani untuk obligasi baru terkait dengan pertumbuhan ekonomi dan mundur dari permintaan sebelumnya untuk kreditor untuk menghapus sebagian dari €315 milyar utang negara ini.

Untuk hari ini perhatian pasar jelas berkaitan dengan agenda besar pada akhir pekan. Data Automatic Data Processing, Inc. (ADP) Non-Farm Employment Change akan menjadi fokus utama malam ini karena data ini bisa dijadikan dasar untuk memprediksi data Non-Farm Employment Change versi pemerintah AS. Selama data ADP bisa berimbas negatif terhadap dolar, kondisi di bursa komoditas cenderung serupa dengan yang terjadi di sesi Selasa.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*