Minyak Mentah Mengincar Level 40, Emas Jejaki Gradasi Naik


shadow

Minyak mentah terus terperosok pada sepanjang sesi transaksi pekan kemarin dan belum ada indikasi berakhir dari tekanan jual, meskipun telah tergerus lebih dari 50% sejak bulan Juni 2014. Memang, perkembangan fundamental mengisyaratkan bahwa tinjauan terhadap performa minyak mentah masih bearish. Amerika  Serikat diperkirakan akan menjadi kontributor terbesar untuk pertumbuhan produksi minyak tahun ini.

Kendati tidak seirima dengan sebagian anggota lainnya, OPEC telah menunjukkan tidak adanya niat untuk memangkas kapasitas produksi. Sementara penambahan ekport dari Rusia dan Irak hanya memperbesar kesenjangan supply dan demand.

Venezuela, Iran dan Aljazair  adalah sebagian anggota OPEC yang khawatir dengan intensitas penurunan  harga minyak mentah dunia dan mendesak Arab Saudi untuk memangkas produksinya. Menteri Perminyakan Aljazair, Youcef Yousfi menyatakan bahwa “OPEC harus mengintervensi dan mengoreksi ketidakseimbangan serta memangkas kapasitas produksi,  guna mendongkrak harga minyak mentah dan melindungi pendapatan negara anggotanya.

Di sisi lain,mantan Menteri Perminyakan Iran, Mohammad –ali Khatibi menyalahkan isu politik sebagai alasan untuk jatuhnya harga minyak mentah dan menyeru OPEC untuk mengurangi kuato produksi.

Untuk komoditi unggulan lainnya, yaitu logam mulia, terutama Emas nampak mulai bergeliat sejak awal tahun ini, tepatnya pada tanggal 2 Januari terus mengindikasikan gradasi naik dan akhir pekan kemarin performa Emas nampak trengginas, melejit dari level low 1206.35 menuju level high 1221.20 dan ditutup pada level 1220.65. Sementara Perak masih berada pada fase konsolidasi, meski sempat naik pada level 16.60 dan ditutup pada level 16.43

Performa apik Emas pada sepanjang sesi transaksi akhir pekan kemarin, dipengaruhi langsung oleh kinerja emas batangan (bullion) yang mengalami  kenaikan. Spot bullion di London, mengalami peningkatan terbesar dalam sepekan sejak 6 bulan sebelumnya di tengah ekspektasi bahwa Bank Sentral China  dan Eropa akan mendorong stimulus terukur guna merehabilitasi pertumbuhan ekonomi yang sedang stagnan.

Minimnya data sensitive hari ini, diperkiraka akan mengarahkan konsentrasi para trader dan investor Emas pada aspek teknikal. Sementara penampilan minyak mentah nampaknya tidak akan terlalu jauh berubah, bahkan masih rentan untuk terus terpuruk. Setidaknya menuju level $40 perbarrel .

Emas berpotensi melanjutkan jejak naik, dengan syarat mampu mendobrak area 1231.00 dan 1241.00 dengan target optimal menggoda zona SMA 200 pada grafik Daily, yaitu 1255.15. Sementara Perak berpeluang naik, jika sanggup mengatasi perlawanan di zona 16.82 dan 17.05. Dan bila terjadi koreksi di bawah 16.20, rentan untuk kembali ke jalur bearish.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*