Minyak Mentah Masih Tertekan Serangan AS di Suriah

INILAHCOM, Singapura – Minyak mentah di perdagangan Asia pada Senin (10/4/2017) bergerak lebih tinggi. Serangan AS ke Suria di akhir pekan lalu meningkatkan kekhawatiran pasokan akan terganggu.

Namun ketegangan politik tidak hanya di Timur Tengah, tetapi di sekitar pangkalan AS yang ada di Asia Pasific. AS justru mengirim kapal induk ke Semenanjung Koreasetelah Korut melakukan uji rudal terbaru. Padahal rencana awal akan menuju ke Australia.

“Jadi tidak ada keraguan kalau harga mnyak mentah naik murni karena kekhawatiran geopolitik,” kata ekonom ANZ Bank, Phin Ziebell seperti mengutip cnbc.com.

Pasar minyak mentah dalam beberapa waktu terakhir dalam tekanan seperti karena peningkatan rig AS dalam 12 pekan terakhir. Sementara pasokan minyak mentah AS juga mengalami kenaikan dalam delapan kali perdagangan.

Minyak mentah AS untuk pengiriman Mei naik 11 sen ke US$52,35 per barel. Sedangkan minyak mentah jenis Brent naik 7 sen ke US$55,31 per barel.

Harga naik sekitar 3% pekan lalu, dengan hanya sebagian kecil dari keuntungan hasil dari peluncuran rudal AS terhadap Suriah. Sementara Suriah adalah produsen minyak marginal.

Namun setelah AS bergerak telah memicu kekhawatiran kemungkinan pembalasan dari Iran dan Rusia. Keduanya telah memperbaharui dukungan mereka untuk berdiri dengan rezim Presiden Bashar al-Assad.

“Hal ini sudah menjadi rahasia publik. Untuk saat ini reli akan terus terjadi,” kaya Stuart Ive manajer klien di OM Financial.

Mei nanti OPEC akan mengumumkan mengenai perpanjangan dari kesepakatan pemotongan produksi untuk menguangi pasokan minyak global. Pekan ini investor akan menunggu laporan bulanan OPEC pada Selasa (11/4/2017) untuk mengukur tingkat kepatuhan pengurangan produksi.

Departemen Energi Amerika juga akan menerbitkan prospek jangka pendek bulanan pada industri minyak dalam negeri. Sementara China sebagai pembeli minyak mentah dunia akan merilis angka impor Maret pada Kamis (13/4/2017).


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*