Minyak Mentah Harapkan Ini di Pasar Asia

INILAHCOM, Tokyo – Minyak berjangka Amerika sejak perdagangan Jumat (31/3/2017) pagi, harganya tetap bertahan di atas level US$50 per barel. Investor tetap yakin dengan ekspektasi produsen dapat memperpanjang penurunan tingkat produksi.

Harga telah naik hampir  5% di tiga sesi terakhir di West Texas Intermediate dan Bren. Pada pekan lalu harga minyak mencapai tingkat terendahnya ke level sebelum adanya kesepakatan antara OPEC dan produsen minyak kelas dunia seperti Rusia pada Desember 2016.

Tingkat kepatuhan anggota OPEC dalam pemotongan produksi telah mencapai 94%, namun keraguan dari efektivitas dan keberlanjutan dari kesepakatan terus mempersempit kisaran harga dibanding dengan harga tahun sebelumnya terjadi breakdown pada Maret.

Tapi dorongan untuk memperpanjang pemotongan produksi semakin didesak oleh negara-negara OPEC hingga akhir 2017 ini. Karena langkah ini telah mampu mengubah sentimen pasar, seperti mengutip marketwatch.com.

Selain itu, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan negaranya telah memotong 200 ribu barel per hari dan berencana untuk meningkatkan pemotongan produksinya hingga 300 ribu barel per hari.

Sementara peningkatan produksi Amerika pada pertengahan pekan ini menunjukkan persediaan minyak mentah Amerika tumbuh kurang dari perkiraan. Sementara pasokan semakin menurun yang menunjukkan permintaan minyak mentah di masa mendatang akan mengalami penguatan.

Di New York Merchantile Exchange, minyak jenis light sweet untuk pengiriman Mei baru-baru ini diperdagangkan paa US$50,17 per barel. Atau turun 18 sen di sesi elektronik Globex. Untuk minyak mentah Brent di bursa ICE Futures London turun 26 sen atau sebesar 0,5% menjadi US$52,87.

Namun, tidak semua orang yakin upaya pengurangan produksi yang dipimpin OPEC akan meningkatkan harga minyak karena akan mendongkrak operasi produsen minyak.

“Meskipun produksi Amerika belum mengisi kekosongan produksi sebesar 1,8 juta barel per hari, kekhawatiran yang nyata adalah bagaimana jika OPEC mulai memprouksi lagi setelah kesepakatan beakhir?” kata Vivek Dhar, ahli strategi komoditas di Commonwealth Bank of Australia.

Prospek suram pada pertumbuhan permintaan saat ini mendera pasar. Energy Aspects yang berbasis di London menunjukkan bahwa permintaan di Asia awalnya mengalami kegoyahan  setelah momentum pembelian oleh kilang independen China menguangi pasokannya tahun ini.

Beberapa kilang minyak juga mengurangi kuota impornya, berarti mereka tidak akan menaikkan pemesanannya sampai adanya konformasi penambahan kuota dari pemerintah hingga pertengah tahun ini.

Sementara itu, Nymex untuk April diperdagangkan datar pada US$1,6788 per galon, diesel untuk pengiriman April naik 0,38% menjadi US$1,5620 dan ICE turun US$1,50 menjadi US$468,50 per metrik ton. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*