Minyak Mentah Bergerak Terbatas di Asia

INILAHCOM, Tokyo – Minyak mentah bergerak stabil di perdagangan Asia pada Kamis (16/2/2017). Investor merespon data kepatuhan OPEC dalam mengurangi produksi minyak saat produksi minyak mentah AS mengalami kenaikan.

Minyak mentah jenis Brent turun 2 sen menjadi US$55,73 per barel. Sementara minyak mentah AS jenis WTI turun 4 sen menjadi US$53,07 per barel. “Minyak Brent terlihat netral dalam kisaran US$55,38- US$56,44 per barel,” kata analis komoditas, Wang Tao seperti mengutip cnbc.com.

Kedua Brent dan WTI minyak mentah berjangka telah diperdagangkan naik US$5 per barel sejak awal tahun ini.

Tingkat kepatuhan OPEC adalah sekitar 90 persen terhadap kesepakatan untuk memangkas produksi oleh hampir 1,8 juta barel per hari (bph) selama semester pertama 2017. Hal ini menindaklanjuti kesepakatan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia pada akhir tahun 2016 lalu.

Pemotongan produksi ditujukan untuk mengekang overhang pasokan bahan bakar global selama lebih dari dua tahun. Namun, sampai saat ini persediaan tetap kembung dengan data produksi AS yang terus mengalami peningkatan.  

Persediaan minyak mentah dan bensin AS melonjak ke rekor tertinggi pekan lalu, demikian menurut data Administrasi Informasi Energi, Rabu (15/2/2017).

Persediaan minyak mentah naik 9,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 10 Februari. Kenaikan hampir tiga kali lebih dari ekspektasi analis. Jadi meningkatan ini menjadi sebuah rekor sepanjang masa di 518.000.000 barel.

Untuk stok bensin naik 2,8 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat akan penurunan 752.000 barel. Hal ini mendorong persediaan bahan bakar ke rekor di 259 juta barel.


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*